"Crisis center akan menjadi pusat data dari ACT mengenai dampak dari konflik di sana dan bagaimana penanganan serta kondisi terbaru," kata Kepala Cabang ACT Sumbar Zeng Wellf di Padang, Selasa.
Pusat krisis ACT dibuka di kantor ACT Sumbar di Jalan S Parman, Ulak Karang Selatan, Padang, dengan nomor telepon 0751-8971974 dan Bandara Internasional Minangkabau (BIM) di Padang Pariaman.
Pusat Krisis ACT menyediakan informasi yang diperbarui setiap pagi dan sore hari berdasarkan laporan dari Masyarakat Relawan Indonesia-ACT (MRI-ACT) yang sudah berada di Papua.
Informasi yang disediakan pusat krisis ACT meliputi data jumlah korban dan pengungsi serta kebutuhan pengungsi. Data itu diharapkan bisa menjadi rujukan bagi pemangku kepentingan dalam menentukan langkah penanganan.
"Saat ini tim ACT sudah ada yang berada di Sentani, kami terima informasi juga sudah ada yang akan menuju Wamena. Mereka juga akan membantu memberikan informasi terbaru mengenai keadaan di sana," kata Zeng.
Pusat Krisis ACT juga melayani pengaduan warga mengenai orang yang hilang menyusul kerusuhan yang terjadi di Wamena pada 23 September 2019.
Warga yang ingin membantu pengungsi korban kerusuhan Wamena juga bisa menyalurkan bantuan mereka melalui ACT lewat rekening atas nama Aksi Cepat Tanggap di Bank BNI Syariah (8660 2910 1909 0173), Bank Mandiri (127 000 77 21242), dan Bank Nagari Syariah (71000 2202 9999 8).
Donasi juga dapat disampaikan langsung ke kantor ACT Sumbar di Padang atau di kantor cabang ACT Bukittinggi di Jalan Raya Bukittinggi-Kapeh Panji Jambu Air nomor 81, Banuhampu, Agam.
Baca juga:
ACT Sumbar bantu pemulangan perantau Minang dari Wamena
ACT galang dana bantu korban kerusuhan di Papua
Pewarta: Syahrul Rahmat
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2019