Masyarakat diajak untuk menjadikan peringatan Hari Kesaktian Pancasila yang jatuh pada setiap 1 Oktober sebagai momentum untuk menjaga dan meningkatkan perdamaian bangsa.Indonesia dalam sejarah pendiriannya menganut nilai-nilai Pancasila yang jauh dari praktik kekerasan, kerusuhan, ataupun kegaduhan. Apa yang mau dicari dari kegaduhan ini?
"Kami mengajak segenap elemen bangsa agar berdoa supaya tanggal 1 Oktober yang merupakan Hari Kesaktian Pancasila menjadi titik balik kedamaian dan kemajuan bangsa Indonesia menuju kesejahteraan dan kemakmuran,” kata Wakil Ketua Umum Generasi Optimis (GO) Indonesia, Frans Meroga, dalam acara diskusi terbuka dengan tema "Menakar Ujian bagi Kesaktian Pancasila di Tahun 2019," di Jakarta, Senin.
"Indonesia dalam sejarah pendiriannya menganut nilai-nilai Pancasila yang jauh dari praktik kekerasan, kerusuhan, ataupun kegaduhan. Apa yang mau dicari dari kegaduhan ini?" ucapnya.
Baca juga: Presiden sampaikan ucapan selamat Hari Kesaktian Pancasila
Dalam diskusi tersebut juga peserta diajak untuk mempertanyakan kembali tentang bagaimana upaya bangsa Indonesia untuk menjaga kesaktian Pancasila.
"Apakah Pancasila masih sakti? Iya, itu pasti, dan akan selamanya sakti. Kesaktian Pancasila itu tetap akan teruji walau negeri kita sedang diterpa dinamika sosial politik dan gesekan tengah masyarakat. Pada tahun 1965 Pancasila lolos uji kesaktian, dan tahun ini pasti akan tetap teruji kesaktiannya," tutur Frans.
Menurut dia, berbagai peristiwa yang terjadi belakangan ini di Tanah Air, mulai dari peristiwa di Wamena, maraknya demonstrasi di Ibu Kota Jakarta, hingga penutupan rumah ibadah kelompok tertentu menjadi ujian bagi kesaktian Pancasila yang telah menjadi pemersatu bangsa.
Bayu Winarko, Ketua Bidang Analisis Kebijakan Publik GO Indonesia mengatakan bahwa pihaknya mendukung Presiden dan Pemerintah yang sah untuk mengambill langkah-langkah yang diperlukan untuk mengatasi situasi di Papua, dan unjuk rasa elemen masyarakat terkait RUU bermasalah yang telah menelan korban dalam demonstrasi mahasiswa.
"GO Indonesia mendukung langkah-langkah TNI/POLRI dalam mengamankan dan menegakkan hukum terkait masalah Papua, dan aksi yang merusak demontrasi damai dengan melakukan tindakan melawan hukum dan mengakibatkan kekacauan di masyarakat," ujar Bayu.
Baca juga: Wakil ketua DPRD Kalimantan Selatan katakan Pancasila itu memang sakti
Ia dengan tegas menyatakan bahwa pihaknya menentang langkah-langkah oknum yang berusaha mengadu domba TNI/POLRI dan elemen masyarakat demi keuntungan pribadi dan kelompoknya dengan memecah-belah kesatuan dan persatuan NKRI.
"Kami mendukung Presiden dan Wakil Presiden terpilih yang sah hasil Pemilu 2019 untuk segera dilantik dan menjalankan roda pemerintahan secara efektif dan segera mengatasi situasi serta memulihkan keamanan serta memberikan kepastian hukum demi tegaknya NKRI yang kita cintai," ujar Bayu.
Ia mengimbau semua pihak untuk selalu menyampaikan aspirasinya dalam koridor hukum dan demokrasi serta mengedepankan dialektika musyawarah mufakat sebagai ruh bangsa Indonesia.
"Lakukan upaya-upaya damai lainnya, sehingga tidak mengganggu ketertiban umum dan keamanan," katanya.
Baca juga: Sekolah di wilayah perbatasan peringati Hari Kesaktian Pancasila
Pewarta: Hanni Sofia
Editor: Chandra Hamdani Noor
Copyright © ANTARA 2019