• Beranda
  • Berita
  • Dinkes Jayawijaya buka puskesmas terdampak kerusuhan

Dinkes Jayawijaya buka puskesmas terdampak kerusuhan

1 Oktober 2019 16:52 WIB
Dinkes Jayawijaya buka puskesmas terdampak kerusuhan
Kepala Dinas Kesehatan Jayawijaya dr Willy Mambieuw (dua dari kiri) bersama staf kesehatan. (ANTARA News Papua/Marius Frisson Yewun)

Memang mereka belum naik tetapi mereka bantu kita di pengungsian

Dinas Kesehatan Kabupaten Jayawijaya, Provinsi Papua telah membuka puskesmas yang sebelumnya tutup karena terkena dampak kerusuhan satu minggu lalu.

Kepala Dinas Kesehatan Jayawijaya dr Willy Mambieuw di Wamena, Ibu Kota Kabupaten Jayawijaya, Selasa, mengatakan puskesmas yang sudah buka adalah Wamena Kota.

Ia mengatakan segera dibuka lagi pelayanan di Puskesmas Hom-hom jika layanan lampu listrik sudah menyala.

"Kemarin teman-teman PLN baru perbaiki gardu ke arah Hom-hom, jadi kalau lampu sudah menyala, berarti Puskesmas Hom-hom juga kita buka," katanya.

Puskesmas di 28 distrik semuanya aman hanya saja petugas trauma sehingga belum optimal dalam memberikan pelayanan.

"Rata-rata kita punya petugas dalam posisi ketakutan, jadi kita tarik ke Wamena, tetapi tetap kita berdayakan tenaga mereka untuk 'mobile' di kamp pengungsian," katanya.

Baca juga: Layanan kesehatan pasien korban demo Wamena dipastikan terus berjalan

Walau sebagian besar puskesmas belum optimal beroperasi, Dinkes setempat memastikan warga dari distrik-distrik yang datang ke RSUD tetap dilayani.

"Jadi misalnya masyarakat dari distrik yang mau berobat ke RSUD, tanpa ambil rujukan kita masih bisa akomodir," katanya.

Dinkes juga menarik lima petugas Nusantara Sehat (NS) yang baru ditugaskan Kementerian Kesehatan di Distrik Bolakme.

"Kalau Nusantara Sehat masih ada. Kita belum kasih mereka ke Bolakme. Memang mereka belum naik tetapi mereka bantu kita di pengungsian," katanya.

Baca juga: Kemkes tidak paksa tenaga medis bertahan di Wamena
Baca juga: Kemkes berencana kirim tim pemulihan trauma ke Wamena malam ini

Pewarta: Marius Frisson Yewun
Editor: M. Hari Atmoko
Copyright © ANTARA 2019