Jajaran pengurus DPD Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Kalimantan Selatan bersama Kapolda Kalsel Irjen Pol Yazid Fanani sepakat menjaga kondusifitas wilayah seiring meningkatkan aksi unjuk rasa di berbagai daerah di Indonesia.Saya sampaikan ke anggota, menghadapi unjuk rasa tidak sama menghadapi musuh atau pelaku kejahatan. Adik-adik mahasiswa datang penuh idealisme dan cita-cita luhur untuk perbaikan negeri ini dan menyampaikan aspirasi dijamin oleh Undang-Undang.
Kesepakatan itu dilakukan saat Kapolda menerima kunjungan mahasiswa di Monitoring Center Mapolda, Selasa (1/10). Mahasiswa tidak ingin kejadian di Kendari, Sulawesi Tengah ataupun daerah lainnya yang berujung bentrok terjadi di Bumi Lambung Mangkurat.
Ketua DPD IMM Kalimantan Selatan Ahmad Zaini mengatakan, pihaknya meminta komitmen Polda Kalsel melakukan pengamanan aksi unjuk rasa yang dilakukan di Kalsel sesuai SOP.
"Kami mengecam berbagai tindakan represif dari aparat keamanan dalam mengamankan unjuk rasa dan harusnya mengedepankan cara-cara persuasif serta lebih manusiawi untuk menjaga kondusifitas selama berlangsungnya aksi," kata mahasiswa Program Studi Komunikasi Penyiaran Fakultas Dakwah Universitas Islam Negeri (UIN) Antasari Banjarmasin itu.
Apa yang disampaikan para mahasiswa itu tertuang dalam empat poin pernyataan sikap yang turut ditandatangani Kapolda. Dimana secara khusus mahasiswa menyoroti meninggalnya kader IMM bernama Immawan Randi dalam aksi unjuk rasa di Kendari, Sulawesi Tenggara.
"IMM Kalsel mendesak agar polisi segera melakukan investigasi dan Polda Kalsel bisa membantu mendorong upaya itu," kata Ahmad Zaini.
Baca juga: Pesan damai dari mahasiswa Papua di Kalsel
Baca juga: Polisi tangguhkan penahanan para tersangka mahasiswa UIN
Menanggapi pernyataan sikap dari mahasiswa, Kapolda Yazid Fanani memastikan jika Polri sudah bergerak cepat untuk mengusut tuntas insiden di Kendari.
"Tim Mabes Polri sudah turun ke sana. Kami pun berharap dapat terungkap dalam waktu yang tidak terlalu lama seperti harapan dari adik-adik mahasiswa khususnya IMM Kalsel," tutur Kapolda.
Yazid pun turut menyampaikan belasungkawa atas gugurnya kader terbaik IMM di Kendari. Dia berharap kejadian serupa tidak terulang di kemudian hari.
"Kami menyadari sikap dari adik-adik IMM di Banua ini sebagai wujud solidaritas dan ikatan batin yang kuat antar sesama kader. Kami pun turut prihatin dan bersedih. Saya pastikan Polri berkomitmen mengungkapnya dan tentunya diharapkan negeri ini tetap terjaga aman kondusif," kata jenderal polisi bintang dua itu.
Secara khusus Kapolda pun menjamin dalam pengamanan unjuk rasa di Kalsel, anggotanya telah diinstruksikan mengedepankan sikap persuasif dan humanis.
Kapolda memerintahkan para Polwan di barisan terdepan menghadapi massa demonstrasi dengan harapan suasana jadi lebih mencair.
"Saya sampaikan ke anggota, menghadapi unjuk rasa tidak sama menghadapi musuh atau pelaku kejahatan. Adik-adik mahasiswa datang penuh idealisme dan cita-cita luhur untuk perbaikan negeri ini dan menyampaikan aspirasi dijamin oleh Undang-Undang, sehingga polisi wajib memberikan pengawalan untuk menjaga situasi tetap kondusif," katanya.*
Baca juga: Mahasiswa sebut aksi mengawal DPR untuk tuntaskan agenda reformasi
Baca juga: Hari ini 1.472 Polantas disiagakan untuk atur kelancaran lalu lintas
Pewarta: Firman
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2019