• Beranda
  • Berita
  • Rp778,7 juta terkumpul dalam lima hari untuk perantau di Wamena

Rp778,7 juta terkumpul dalam lima hari untuk perantau di Wamena

1 Oktober 2019 18:26 WIB
Rp778,7 juta terkumpul dalam lima hari untuk perantau di Wamena
Perantau di Wamena ingin pulang ke kampung halaman. (ANTARA SUMBAR/ Ist)
Bantuan untuk memulangkan perantau Minang dari Wamena, Jayawijaya Provinsi Papua terus mengalir dari berbagai lapisan masyarakat dan telah terkumpul sekitar Rp778,7 juta.

"Ini hari kelima kita buka rekening Sumbar Peduli Sesama. Ada sekitar 1400 orang yang telah menyumbang dengan jumlah total Rp778,7 juta," kata Kepala Biro Bina Mental Pemprov Sumbar, Syaifullah di Padang, Selasa.

Menurutnya, jumlah itu akan terus meningkat karena Gubernur Irwan Prayitno berinisiatif mengumpulkan perantau Minang dan 19 bupati/wali kota di Sumbar untuk ikut mengulurkan bantuan.

Baca juga: Dua ratusan pengungsi Wamena tiba di Timika

Baca juga: Pemprov Papua harap warga Sulsel terdampak rusuh Wamena tetap tinggal

 

Ribuan perantau Minang di Wamena akan dipulangkan dengan kapal



Kegiatan yang digelar di Hotel Balairung, Jakarta, itu diperkirakan akan bisa menambah jumlah bantuan secara signifikan karena jumlah perantau Minang yang berhasil di Jakarta dan sekitarnya memang cukup banyak.

Wakil Gubernur Sumbar Nasrul Abit menyebutkan informasi terakhir, 1.298 perantau Minang di Wamena meminta untuk bisa dipulangkan ke kampung halaman. Mereka saat ini masih di Wamena dan menunggu transportasi pesawat Hercules TNI AU untuk bisa keluar dari Wamena menuju Jayapura.

Jika semua ingin dipulangkan, maka alternatif yang bisa dilakukan adalah dengan kapal laut dengan waktu tempuh sekitar 7 hari dari Papua hingga Tanjung Priok. Kemudian bisa dilanjutkan dengan bus.

"Kita sedang berkoordinasi dengan Pelni terkait biaya pemulangan perantau ini. Diperkirakan sekitar Rp2,5 juta perorang," katanya.*

Baca juga: Gubernur serukan warga Sumbar bantu kepulangan perantau dari Wamena

Baca juga: Komnas HAM: Yang dibutuhkan pengungsi Wamena solidaritas kemanusiaan

Pewarta: Miko Elfisha
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2019