Dari arah TVRI, kakek itu mengayuh sepeda menuju Jalan Gatot Subroto hingga mendekati polisi yang tengah berjaga.
Kakek asal Pasuruan, Jawa Timur, mengungkapkan bahwa bendera Merah Putih yang sudah menempel pada sepedanya sejak sembilan tahun. Bendera itu sempat berusaha diambil aparat, beberapa waktu lalu.
"Ini bendera saya yang sudah nempel dari sembilan tahun lalu ingin dirampas oleh Brimob pada waktu malam hari," ungkap Mulyono yang berlogat "Ngapak" di hadapan polisi.
Baca juga: Mahasiswa membubarkan diri dengan teriakan menolak kericuhan
Baca juga: Empat almamater bawa bunga simbol solidaritas mahasiswa meninggal
Baca juga: 15 orang dirawat inap pascademonstrasi 30 September 2019
Ia juga mengaku dilarang untuk menyalakan sound system yang sudah menempel pada sepedanya.
"Sakit hati saya, tidak boleh disetel lagu kebangsaan yang saya ingin setel di sound saya," lanjutnya.
Di hadapan puluhan polisi, dia mengumandangkan lagu "Tiga Stansa" lagu Indonesia Raya asli yang didapatkan dari Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.
Setelah menyampaikan keluhannya, Mulyono memutar lagu tersebut yang disambut oleh para mahasiswa yang mengerumuni.
Pewarta: Taufik Ridwan dan Chairul Rohman
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2019