PMI salurkan bantuan untuk korban gempa Ambon

1 Oktober 2019 20:22 WIB
PMI salurkan bantuan untuk korban gempa Ambon
PMI Provinsi Maluku salurkan bantuan kepada warga Desa Waai, Kecamatan Salahutu (Pulau Ambon), Kabupaten Maluku Tengah. (Foto : Shariva Alaidrus)

Untuk penyaluran bantuan saat ini kami didukung oleh PMI Pusat,

Palang Merah Indonesia (PMI) Provinsi Maluku menyalurkan bantuan tanggap darurat bencana kepada pengungsi Desa Waai dan Liang, Kecamatan Salahutu (Pulau Ambon), Kabupaten Maluku Tengah yang terdampak gempa tektonik bermagnitudo 6,5 skala pada 26 September 2019.

Bantuan tanggap darurat berupa paket keluarga, paket kebersihan, terpal dan selimut untuk orang lanjut usia (lansia) dan anak-anak di Desa Waai dan Liang, diserahkan oleh Pelaksana harian PMI Provinsi Maluku John Ruhulessin di Desa Waai, Selasa.

Sekretaris PMI Provinsi Maluku, Herry Latuheru mengatakan bantuan sengaja difokuskan untuk Desa Waai dan Liang, karena kedua desa tersebut merupakan wilayah di Pulau Ambon yang kondisinya paling parah dibandingkan kawasan lainnya.

Baca juga: PMI hibur anak korban gempa di Maluku Tengah

Selain memiliki korban jiwa, sebagian rumah warga di dua desa tersebut juga dilaporkan mengalami kerusakan mulai dari ringan, sedang hingga rusak parah.

"Untuk penyaluran bantuan saat ini kami didukung oleh PMI Pusat. Karena ini masih bantuan tanggap darurat, jumlahnya disesuaikan kepada pengungsi yang paling membutuhkan, masing-masing desa mendapatkan 25 buah per jenis barang," jelasnya.

Herry mengemukakan, sebagian bantuan tanggap darurat yang disalurkan kepada pengungsi di Desa Waai dan Liang berasal dari gudang logistik PMI yang berada di Banten.

PMI Maluku,tambahnya masih terus melakukan survei dan pendataan pengungsi guna mengupayakan bantuan lanjutan, karena saat ini PMI Pusat sedang berkoordinasi dengan negara-negara donor terkait dampak yang disebabkan oleh gempa bumi melanda Pulau Ambon dan sekitarnya.

Baca juga: PMI kirim logistik ke lokasi terisolasi untuk korban gempa Ambon

Ada beberapa pilihan yang ditawarkan oleh PMI Pusat kepada negara donor, yakni meneruskan operasi tanggap darurat, dan penanganan pemulihan korban pascagempa.

Untuk pemulihan korban pascagempa, terang Herry bisa berupa pembangunan shelter untuk pengungsian dan bantuan pembangunan perumahan bagi korban gempa yang rumahnya mengalami kerusakan, seperti yang pernah dilakukan PMI saat gempa Lombok pada Juli 2018.

"Laporan awal sebagai masa tanggap darurat ini tetap kita lakukan untuk menjadi dasar bagi PMI Pusat berkoordinasi dengan pihak negara donor, harapannya bisa juga membantu kami di sini," ujar Herry.

Baca juga: Warga Leihitu kesulitan bahan pangan pascagempa bumi Ambon

Pewarta: Shariva Alaidrus
Editor: Hendra Agusta
Copyright © ANTARA 2019