"Kami sangat senang dan bersyukur dapat keluar dari Wamena setelah peristiwa kerusuhan berdarah pekan lalu," ungkap warga Supiori Mesak Abrompis sesaat setelah tiba di penampungan mess Pangkalan Udara Manuhua Biak, Rabu.
Ia mengakui sejak kasus kerusuhan Wamena terjadi keluarganya sangat berharap untuk segera keluar dari Wamena guna menyelamatkan diri dari kerusuhan.
Mesak menyebutkan hingga saat ini ada sekitar 200 warga Kabupaten Supiori yang masih menunggu waktu kepulangan ke Biak karena keterbatasan angkutan yang disediakan TNI.
"Puji syukur kepada Tuhan kami keluarga 14 orang bisa tiba di Biak dengan selamat, ya, saat ini kami ingin secepatnya pulang ke Supiori untuk menenangkan diri," kata Mesak di mess penampungan Lanud Manuhua Biak.
Baca juga: Penggalangan dana untuk perantau Minang di Wamena jadi Rp3,1 Miliar
Baca juga: Pengungsi Papua, Pemprov Banten siap jemput warganya
Wabup Mimika jamin pengungsi asal Jatim
Mesak menyampaikan terima kasih kepada Panglima TNI yang telah menyediakan angkutan pesawat Hercules bagi korban kerusuhan Wamena secara gratis sehingga keluarganya tiba selamat di Kabupaten Biak Numfor.
Sementara itu, Kepala bagian Humas Prokoler Pemkab Supiori Dahlan mengatakan, pemulangan 14 jiwa keluarga korban kerusuhan Wamena asal kabupaten Supiori telah dijemput Pemkab Supiori untuk diantar pulang ke kampung halaman masing-masing.
"Sesuai petunjuk Bupati Supiori Jules F. Warikar, Pemkab Supiori menyediakan angkutan kendaraan untuk membantu korban kerusuhan pulang ke Supiori," ujar Dahlan di mess Lanud Manuhua Biak.
Kabag Humas Pemkab Supiori Dahlan mengatakan, selain bantuan transportasi pihak Pemkab Supiori juga membantu makanan untuk korban kerusuhan Wamena sebelum diantar pulang di kampung halaman setempat.
Berdasarkan data, sebanyak 170 warga korban kerusuhan Wamena berasal dari Biak, Supiori, Waropen, Makassar dan Jawa Rabu tiba di Biak dengan pesawat Hercules TNI Angkatan Udara.*
Baca juga: Pengungsi Wamena mulai terserang penyakit mialgia
Baca juga: IKT berangkatkan 140 pengungsi asal Wamena ke Makassar
Pewarta: Muhsidin
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2019