• Beranda
  • Berita
  • Ratusan korban kerusuhan Wamena dibawa Kapal Ciremai pulang kampung

Ratusan korban kerusuhan Wamena dibawa Kapal Ciremai pulang kampung

2 Oktober 2019 11:04 WIB
Ratusan korban kerusuhan Wamena dibawa Kapal Ciremai pulang kampung
Perwakilan korban kerusuhan Wamena, Yahya menerima bantuan makanan di atas KM Ciremai, Rabu (2/10/2019). ANTARA/Muhsidin/pri

Saya masih trauma dengan kejadian kerusuhan Wamena

Kapal Motor Ciremai milik Perusahaan Pelayanan Nasional Indonesia (Pelni) mengangkut sebanyak 419 jiwa korban kerusuhan Wamena, Kabupaten Jayawijaya, Papua untuk pulang kampung ke Makassar, Padang dan Jawa menyusul kejadian insiden berdarah Wamena, Senin (23/9).

Wartawan ANTARA dari Biak, Papua, Rabu, melaporkan, begitu kapal Ciremai bersandar di pelabuhan laut Biak para korban kerusuhan Wamena langsung mendapat bantuan logistik makanan dan minuman berupa air mineral, makanan cepat saji dan mi instan dari Kapolres Biak AKBP Mada Indra Laksanta, warga Kerukunan Keluarga Sulawesi Selatan (KKSS) Biak dan organisasi kemasyarakatan lainnya.

Ratusan penumpang korban kerusuhan Wamena itu terdiri dari balita, anak-anak, dan orang tua yang mendapat pelayanan tempat khusus di atas kapal KM Ciremai.

"Kami baru saja mengantar bantuan dari Kapolres Biak untuk membantu kebutuhan logistik korban kerusuhan Wamena yang akan pulang menggunakan kapal," kata Kasat Narkoba Polres AKP Mika Rumbrapuk di atas kapal Ciremai Pelabuhan Biak.

Baca juga: 300 lebih pengungsi Wamena ditampung di tongkonan Kotaraja


Sementara itu, seorang korban kerusuhan Wamena Yahya menyampaikan terima kasih kepada Kapolres Biak, keluarga besar KKSS serta berbagai organisasi kemasyarakatan yang telah memberikan bantuan makanan kepada warga yang akan pulang kampung.

"Kami sangat membutuhkan bantuan makanan untuk bekal perjalanan pulang kampung setelah menjadi korban kerusuhan Wamena," kata Yahya di atas kapal KM Ciremai saat menerima bantuan makanan.

Yahya berharap,  perjalanan pulang kampung dengan kapal Ciremai dapat berjalan lancar dan ia bisa bertemu lagi dengan sanak keluarga di Makassar, Sulawesi Selatan.

Menyinggung harta yang dimiliki saat di Wamena, menurut Yahya, tidak terselamatkan karena waktu terjadi kerusuhan fokusnya untuk menyelamatkan diri dan keluarga ke tempat yang lebih aman.

"Saya masih trauma dengan kejadian kerusuhan Wamena karena telah merenggut banyak korban, biarkan kami pulang kampung untuk menenangkan hati bersama keluarga," ujarnya.

Hingga menjelang keberangkatan kapal Ciremai dengan tujuan Manokwari -Sorong -Ternate- Bau-bau-Makassar- Surabaya hingga Jakarta, bantuan makanan untuk korban kerusuhan Wamena di kapal masih berdatangan dari dermawan di Biak yang ikut membantu ratusan warga yang akan pulang kampung.


 Baca juga: Dua ratusan pengungsi Wamena tiba di Timika

Pewarta: Muhsidin
Editor: Dewanti Lestari
Copyright © ANTARA 2019