• Beranda
  • Berita
  • Tingkatkan wisata pulau, Pariaman bakal keruk muara penghambat kapal

Tingkatkan wisata pulau, Pariaman bakal keruk muara penghambat kapal

2 Oktober 2019 12:26 WIB
Tingkatkan wisata pulau, Pariaman bakal keruk muara penghambat kapal
Seorang wisatawan menemani anaknya bermain pasir yang menutupi muara Sungai Batang Piaman, Kota Pariaman, sehingga menghambat keluar masuknya kapal wisata dan nelayan ke dermaga. (Antara Sumbar/Aadiaat M.S)

Nanti setiap waktu, setiap jam kapal bisa masuk ke dermaga

Pemerintah Kota Pariaman, Sumatera Barat, segera melakukan pengerukan bibir muara sungai Batang Piaman yang mengalami pendangkalan, agar kapal yang keluar masuk menuju pulau wisata bisa kembali lancar.

"Sebenarnya awal tahun depan batu grip akan dibangun, sehingga dapat mengurangi penutupan muara oleh pasir, namun menunggu itu lama," kata Wali Kota Pariaman Genius Umar di Pariaman, Rabu.

Agar lebih cepat, kata dia, maka dalam bulan ini pendangkalan harus segera diatasi, karena muara itu dimanfaatkan sebagai dermaga wisata ke Pulau Angso Duo dan ke pulau lainnya, termasuk nelayan yang akan menyandarkan kapalnya.

Genius Umar mengatakan jika dikeruk, maka kapal wisata dan nelayan di daerah itu setiap waktu dapat keluar masuk, baik untuk membawa wisatawan maupun untuk mengangkut ikan hasil tangkapan.

"Nanti setiap waktu, setiap jam kapal bisa masuk ke dermaga," katanya.

Saat ini dermaga tidak berfungsi optimal karena adanya pendangkalan di mulut muara, maka dapat mengurangi kunjungan wisatawan ke sejumlah pulau terutama pulau Angso Duo yang mana merupakan objek wisata unggulan di daerah itu.

Ia mengatakan selain pulau Angso Duo pihaknya juga akan mengembangkan pulau lainnya di daerah itu guna menambah daya tarik pariwisata ke Kota Pariaman.

Sementara itu, salah seorang pengusaha kapal wisata Zainal Efendi mengatakan akibat pendangkalan muara tersebut penghasilannya dari kapal wisata pulau berkurang 60 persen, karena semenjak itu naik dan turun wisatawan harus di pantai.

"Wisatawan banyak yang datang ke loket, namun karena mendengar harus naik di pantai mereka mengurungkan niatnya ke pulau," ujarnya.

Ia mengatakan alasan wisatawan tersebut yaitu karena tidak ingin basah baik naik dan turun kapal maupun ketika kapal menghadang ombak besar di pantai.

 

Pewarta: Altas Maulana
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2019