Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, menjamin biaya pengobatan para korban luka-luka akibat ambruknya ruang kelas SMPN 2 Plumbon.Tujuh orang masih dalam perawatan, mereka luka patah tulang dan juga robek
"Kami menjamin untuk pengobatan para korban, baik siswa maupun guru," kata Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Cirebon Asdullah Anwar di Cirebon, Rabu.
Asdullah mengatakan korban yang dirawat di Rumah Sakit saat ini masih ada tujuh orang yang terdiri dari enam siswa dan satu guru.
Mereka mengalami patah tulang dan juga kulit robek, akibat tertimpa puing bangunan ketika atap ruang kelas mereka ambruk pada Selasa (1/10) siang.
"Tujuh orang masih dalam perawatan, mereka luka patah tulang dan juga robek," ujarnya.
Baca juga: Seratusan siswa di Cianjur belajar di bawah ancaman atap ambruk
Dia mengatakan pernah mendapatkan laporan dari Kepala Sekolah SMPN 2 Plumbon, bahwa ada beberapa ruang kelas yang rapuh termakan usia.
Namun setelah diajukan melalui dana alokasi khusus (DAK) dari Pemerintah Pusat, akan tetapi belum turun sampai musibah ini terjadi.
"Dua tahun yang lalu saya kunjungan ke SMP ini dan waktu itu memang sudah ada rencana untuk renovasi. Dan kami juga langsung memasukkan anggaran melalui DAK 2018, karena sistemnya itu online, dapat tidaknya itu yang menentukan dari Kementerian," ujarnya.
Selama dua kali dimasukkan, lanjut Abdullah, dana itu tidak kunjung keluar juga sampai saat ini dan ketika akan dimasukkan lagi melalui APBD itu tidak bisa.
"Kami masukkan tapi tidak masuk lagi, dan kami akan terus mengupayakan agar bisa direnovasi secepatnya. Karena ketika sudah masuk DAK maka tidak bisa dianggarkan melalui APBD," katanya.*
Baca juga: Dua ruang kelas SMPN 2 Plumbon Cirebon ambruk saat pengajaran
Pewarta: Khaerul Izan
Editor: Dewanti Lestari
Copyright © ANTARA 2019