THR melaporkan, Kepala Patroli Kepolisian New York Rodney Harrison telah menginstruksikan semua daerah di kota tersebut untuk mengerahkan pengamanan oleh polisi di bioskop-bioskop yang memutarkan film itu.
Baca juga: Dua jaringan bioskop AS larang penonton "Joker" pakai topeng
Baca juga: Polisi tingkatkan pengamanan di bioskop-bioskop saat pemutaran "Joker"
Menurut dia, kendati belum ada "ancaman yang dapat dipercaya" pada film R-rated karya Todd Phillips itu, pihaknya akan terus waspada.
"Tidak ada ancaman khusus atau kredibel pada saat ini, dan pemutaran film ini akan terus dipantau secara ketat," kata Harisson.
"Setiap personel tambahan akan dikerahkan sesuai kebutuhan," lanjutnya.
Beberapa hari yang lalu, kepolisian Los Angeles (LAPD) juga melakukan hal yang sama, yakni meningkatkan pengamanan di bioskop-bioskop saat pemutaran film "Joker" di tengah meningkatnya kekhawatiran penegak hukum terkait kekerasan di film Warner Bros itu.
Sejumlah anggota keluarga korban penembakan massal Colorado yang terjadi pada 2012 silam juga sempat menyampaikan kekhawatiran soal film "Joker". Film itu pun dikonfirmasi tidak akan tayang di bioskop Aurora, AS.
Dalam "Joker", aktor Joaquin Phoenix memerankan karakter seorang penyendiri yang depresi dan gagal jadi stand up komedian. Dia lantas memprovokasi amukan massa dengan kekerasan.
Sementara, studio yang memproduksi "Joker", pada Selasa (24/9), mengatakan film itu bukan "mendukung kekerasan dunia nyata dalam bentuk apa pun."
Baca juga: Kemarin, pesan Tiffany Young sampai larangan wawancara pemain "Joker"
Baca juga: Wartawan dilarang wawancara di karpet merah saat premier "Joker"
Pewarta: Arnidhya Nur Zhafira
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2019