“Kalau di Istana personel gabungan dengan TNI kurang lebih ada 1.200 personel yang tersebar di beberapa titik sekitar Ostana,” ujar Kapolsek Gambir Kompol Wiraga Dimastama di Jakarta, Rabu.
Jumlah personel pengamanan tersebut fluktuatif tergantung kondisi keamanan yang berkembang di Jakarta.
Mengingat adanya rencana demonstrasi buruh di depan Istana, jumlah tersebut mengalami kenaikan dari sebelumnya hanya kurang lebih 900 personel keamanan gabungan.
“Kemarin fokusnya di DPR, jadi lebih banyak di sana, sementara sekarang Istana ada penambahan tapi tetap tidak sebanyak sana. Kemarin di sini hanya sekitar 900 personel, sekarang dipertebal lagi. Tapi sejauh ini jumlahnya tidak jauh berbeda,” kata Wiraga.
Baca juga: Anggota DPR temui massa buruh
Baca juga: Gagal bertemu Puan, massa buruh bubarkan diri
Baca juga: Sejumlah fasilitas publik rusak akibat demo rusuh 30 September
Pihak keamanan menutup akses Jalan Medan Merdeka Barat dari bundaran patung kuda menuju ke arah Istana Presiden. Sedangkan Jalan Medan Merdeka Utara yang terletak tepat di depan Istana masih dibuka untuk akses kendaraan umum.
Menurut Wiraga, sejauh ini situasi di sekitar Istana Presiden masih kondusif dan tidak ada laporan adanya longmarch oleh demonstran yang terdiri dari elemen buruh menuju Istana Presiden.
Selain itu, sebagian besar elemen keamanan dari Brimob yang sebelumnya disiagakan di depan Istana juga telah ditarik memasuki kawasan Monumen Nasional (Monas).
“Hari ini tidak ada jadwal ada yang ke sini dari DPR, namun kami mengantisipasi kemungkinan itu sehingga kami coba dengan sekat akses jalan di seputaran Istana dan pelaksanaan demonya di sekitar patung kuda saja,” katanya.
Namun di pertigaan jalan antara Medan Merdeka Utara dan Medan Merdeka Barat sempat berlangsung aksi solidaritas warga Minang yang hanya diikuti belasan orang.
“Di sekitar Istana ada tiga elemen yang melaksanakan demo, pertama dari masyarakat Minang untuk solidaritas Wamena, gabungan warga Cipayung dan satu lagi aliansi masyarakat pro NKRI. Tapi itu elemen yang berbeda, bukan dari buruh, kata Wiraga.
Pewarta: Roy Rosa Bachtiar
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2019