"Yang terlibat kebanyakan mahasiswa dan aktivis dari pengurus Himpunan Mahasiswa Farmasi dan BEM Fakultas MIPA Uniga jadi kita bekerjasama dengan para organisator di kampus," kata Ketua BEM Uniga, Andi Permana, Rabu.
Baca juga: BMKG: Sumsel dan Kalsel masih perlu waspada karhutla
Ia menuturkan, kalangan mahasiswa Uniga melakukan gerakan aksi sosial sebagai bentuk kepedulian terhadap saudara sebangsa yang dilanda bencana kabut asap dampak dari kebakaran hutan dan lahan..
Bencana asap itu, kata dia, telah menggugah mahasiswa Uniga untuk menyuarakan kepedulian kepada masyarakat Garut dengan melakukan penggalangan dana yang dipusatkan di Alun-alun Tarogong dan Garut, serta di sekitar kampus Uniga.
"Banyak mahasiswa yang ikut turun untuk menyuarakan kepeduliannya termasuk dosen di lingkungan kampus pun terlibat dalam penggalangan dana ini," katanya.
Andi mengungkapkan, dana yang berhasil terkumpul mencapai Rp10.008.400 yang selanjutnya diserahkan kepada ACT Tasikmalaya yang dipercaya dalam penyaluran bantuan tersebut.
Baca juga: Menteri LHK: Titik panas turun drastis
Ia mengajak seluruh masyarakat untuk melakukan pergerakan membantu masyarakat di Kalimantan dan Sumatera yang dilanda bencana kabut asap.
"Langkah kecil kami dari mahasiswa FMIPA Uniga mudah-mudahan bisa meringankan beban saudara-saudara di sana meskipun sedikit, semoga kabut asapnya cepat dihilangkan, semoga Allah turunkan hujan di sana," katanya.
Baca juga: Titik panas di Sumatera Selatan melonjak capai 610 hotspot
Pewarta: Feri Purnama
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2019