Wonderkid Red Bull Salzburg, Erling Haland, menepis anggapan bahwa Die Rotten Bullen tim lemah meski dalam laga kedua Liga Champions Grup E menyerah 3-4 kepada Liverpool di Anfield.Kami hampir saja membuat hasil imbang, namun sangat sulit untuk bisa mengalahkan Liverpool
Sebelumnya, banyak yang memprediksi Salzburg akan kesulitan bersaing di Liga Champions, apalagi mereka satu grup dengan raksasa liga Italia, Napoli, dan juara bertahan Liverpool.
Namun pada penampilan perdana, mereka menghancurkan Genk 6-2 dan hampir mencuri satu poin di kandang Liverpool.
"Pertandingan tadi sungguh gila dan kami menunjukkan bahwa kami sanggup bersaing di level yang tinggi," ujar Haland dalam laman resmi UEFA, Kamis.
"Kami hampir saja membuat hasil imbang, namun sangat sulit untuk bisa mengalahkan Liverpool. Barangkali ini menjadi pertandingan terberat di dunia saat ini," ujarnya menambahkan.
Baca juga: Zenit puncaki klasemen Grup G setelah pecundangi Benfica
Meski kalah 3-4, Salzburg membuat kejutan di Anfield setelah menyusul dari tertinggal jauh 0-3. Anak-anak asuhan Jesse March itu mampu menyamakan kedudukan 3-3 sebelum Salah membuat Salzburg pulang dengan tangan hampa.
Berdasarkan statistik, Liverpool memang mendominasi permainan dengan rata-rata penguasaan bola hingga 66 persen, sebaliknya Salzburg hanya 34 persen.
Liverpool melepaskan tujuh percobaan tembakan yang lima di antaranya menemui sasaran dan empat lainnya dikonversi menjadi gol.
Sebaliknya Salzburg lebih agresif dengan catatan 10 kali percobaan sepakan dan lima di antaranya menemui sasaran.
Dengan hasil ini Liverpool dan Salzburg sama-sama mengantongi tiga poin dari dua pertandingan Grup E Liga Champions. Napoli untuk sementara menjadi pemuncak dengan empat poin usai menahan imbang tuan rumah Genk pada laga sebelumnya.
Baca juga: Chelsea curi tiga poin dari Lille
Pewarta: Asep Firmansyah
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2019