• Beranda
  • Berita
  • Tak perlu tunggu hujan, petani Banyumas diminta bersiap tanam padi

Tak perlu tunggu hujan, petani Banyumas diminta bersiap tanam padi

3 Oktober 2019 10:24 WIB
Tak perlu tunggu hujan, petani Banyumas diminta bersiap tanam padi
Ilustrasi - Petani di Desa Tinggarjaya, Kecamatan Jatilawang, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, saat mengolah tanah sawah agar dapat segera ditanami padi kembali. (ANTARA/Sumarwoto)

Kami berharap petani di daerah-daerah irigasi yang airnya sudah mengalir untuk segera mengolah tanah sawahnya dan membuat persemaian, tidak perlu menunggu sampai musim hujan

Petani di Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, diimbau mempercepat persiapan penananam padi, kata Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (Dinpertan-KP) Kabupaten Banyumas Widarso.

"Bagi petani yang memanfaatkan irigasi teknis dan airnya sudah mulai mengaliri sawah, kami minta untuk segera melakukan pengolahan tanah serentak guna mendukung percepatan penanaman," kata Widarso di Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, Kamis.

Baca juga: Realisasi luas tanam padi di Kulon Progo masih rendah

Baca juga: Akademisi ingatkan petani persiapkan benih unggul jelang masa tanam


Ia mengatakan berdasarkan pantauan, jaringan irigasi yang airnya sudah mengalir pascapengeringan dan perbaikan hingga saat ini baru Daerah Irigasi (DI) Serayu meskipun belum maksimal.

Oleh karena itu, kata dia, pihaknya beberapa waktu lalu melaksanakan gerakan pemanfaatan alat mesin pengolah tanah sawah di Kecamatan Kemranjen yang masuk wilayah DI Serayu.

"Kami berharap petani di daerah-daerah irigasi yang airnya sudah mengalir untuk segera mengolah tanah sawahnya dan membuat persemaian, tidak perlu menunggu sampai musim hujan. Bagi daerah lain yang masih berharap adanya hujan (sawah tadah hujan), kami imbau untuk melakukan persiapan dengan mengecek alat mesin pertanian, penyediaan benih, pupuk, dan sebagainya," katanya.

Ia menargetkan luasan sawah di Banyumas yang dapat segera ditanami pada bulan Oktober 2019 mencapai kisaran 10.000 hektare.

Baca juga: Kalteng tanam padi di lahan gambut

Dari luasan tersebut, kata dia, sekitar 3.000 hektare berada di DI Serayu sedangkan selebihnya masuk daerah irigasi lainnya.

Lebih lanjut, Widarso mengatakan pada musim tanam pertama tahun 2019-2020 ini, petani bebas memilih varietas padi yang mereka sukai asalkan berlabel.

"Kalau varietas sih enggak masalah, yang penting varietasnya berlabel, kemudian disesuaikan dengan kesenangannya (pilihan petani). Tapi saat musim tanam kedua memang diharapkan memilih varietas-varietas yang berumur pendek karena menghadapi musim kemarau," katanya. 

Baca juga: Dinas Pertanian Purwakarta optimistis capai target tanam padi

Pewarta: Sumarwoto
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2019