• Beranda
  • Berita
  • Rinaldy Yunardi senang sabet juara umum WOW Award

Rinaldy Yunardi senang sabet juara umum WOW Award

3 Oktober 2019 14:19 WIB
Rinaldy Yunardi senang sabet juara umum WOW Award
Rinaldy Yunardi sabet tiga kategori World of WearableArt Awards 2019 melalui rancangan busana bertema "The Lady Warrior". (ANTARA News/ HO)
Perancang busana Rinaldy Yunardi mengaku bahagia bisa kembali menjadi juara umum dalam ajang World of WearableArt (WOW) Awards 2019 yang diselenggarakan di Wellington, Selandia Baru melalui busana rancangannya bertema "The Lady Warrior".

"Wah bahagia tak terkira. Enggak menyangka bisa meraih kembali juara umum. Sebelumnya tahun 2017 dan ini menjadi record yang tidak pernah terjadi selama 31 tahun WOW terselengggara," kata dia kepada ANTARA melalui pesan elektroniknya, Kamis.

Baca juga: Rinaldy Yunardi raih tiga penghargaan WOW Awards 2019

Baca juga: Puteri Jasmine pakai bando karya Rinaldy Yunardi untuk Vogue


Total ada tiga kategori yang Rinaldy menangkan di ajang itu yakni Supreme WOW Award, Avant-Garde Section Award dan International Design Award: Asia.

"The Lady Warrior" terinspirasi dari para perempuan yang menurut Rinaldy pejuang paling tangguh. Rancangannya bukan menggambarkan kekuatan fisik tapi kekuatan dalam diri yang dimiliki seorang anak perempuan, istri dan ibu.

"Saya menggunakan berbagai macam bahan untuk merepresentasikan elemen-elemen berbeda The Lady Warrior. Saya menggunakan kertas daur ulang yang dibuat menjadi tali dan kemudian ditenun erat," tutur Rinaldy.

Baca juga: Desainer Indonesia ini tak menyangka karyanya dipakai Nicki Minaj

Dia mengatakan, ini simbol kemanusiaan dan kekuatan dalam dirinya yang dibangun dari pengalaman perempuan – mereka dilahirkan sebagai sosok yang rentan tapi pengalaman hidup mereka membuatnya kuat.

Pendiri World of WearableArt sekaligus juri tetap kompetisi ini, Dame Suzie Moncrieff memuji rancangan Rinaldy.

“'The Lady Warrior' adalah busana yang dideskripsikan oleh para juri sebagai metamorfosis luar biasa dari bahan organik yang rapuh menjadi sesuatu yang sangat indah," kata Moncrieff sebagaimana dikutip dalam siaran pers.

Menurut Moncrieff, rancangan ini menggambarkan harmoni antara kerapuhan yang memesona dan kekuatan yang halus. Para juri sangat menyukai penggunaan teknik tenun tradisional untuk membuat bahan yang sangat kontemporer.

Baca juga: Rinaldy Yunardi, sosok perancang aksesori yang mendunia

Baca juga: Anting desainer Indonesia dipakai Lady Gaga untuk iklan kosmetik

Pewarta: Lia Wanadriani Santosa
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2019