"Tadi sore uji coba lapangan banyak kendala, laju bolanya, adaptasi cuaca. Ada beberapa pemain yang mengeluh sedikit pernapasan. Maaf mungkin di Jakarta polusi tinggi, kita akan antisipasi bagaimana kita akan bermain di situ," ujar Seto di Stadion PTIK Jakarta, Kamis.
Ketika menggelar latihan terakhir, kata dia, rumput di Stadion PTIK masih terlalu tebal sehingga membuat laju bola tidak mengalir mulus. Selain itu kontur tanah yang tidak begitu rata juga menjadi keluhan para pemain.
Baca juga: PSS bertandang ke markas Bhayangkara dengan kekuatan pincang
Perihal polusi udara, ada beberapa pemain yang mengeluhkan pernapasannya terganggu sehingga mesti mendapatkan suplai oksigen. Meski begitu, ia yakin para pemain akan bersikap profesional dan menampilkan permainan terbaiknya.
"Pemain asing ada sedikit sesak, ada beberapa yang merasakannya. Kemudian adaptasi rumput terlalu tebal. Tapi tidak ada yang perlu dikhawatirkan, kita antisipasi untuk pertandingan besok," kata dia.
Harus kehilangan enam pemain kunci akibat berbagai alasan, PSS tidak akan terlalu mematok target untuk bisa membawa pulang poin penuh. Bagi dia yang penting para pemain bermain pantang menyerah dan syukur-syukur mampu mengalahkan Bhayangkara.
"Kami akan berusaha untuk menyulitkan Bhayangkara. Saat ini dengan kondisi yang kami miliki, kami akan lebih fokus untuk mencuri poin saja," kata dia.
Senada dengan Seto, kapten PSS Sleman Bagus Nirwanto menyatakan akan mengerahkan seluruh kemampuannya. Meski dalam keadaan pincang, namun PSS akan berupaya bermain agresif.
"Saya mewakili pemain, siap untuk pertandingan besok. Bhayangkara bukan tim remeh, tapi yang penting kita berusaha bermain maksimal," kata dia.
Baca juga: PSS Sleman tahan imbang Madura United 2-2
Baca juga: Bhayangkara FC tahan imbang Persela Lamongan 1-1
Pewarta: Asep Firmansyah
Editor: Irwan Suhirwandi
Copyright © ANTARA 2019