• Beranda
  • Berita
  • Kader NU di kabinet, Said Aqil: Saya belum tahu bocorannya

Kader NU di kabinet, Said Aqil: Saya belum tahu bocorannya

3 Oktober 2019 21:55 WIB
Kader NU di kabinet, Said Aqil: Saya belum tahu bocorannya
Ketua Umum PBNU Said Aqil Siroj (tengah) bersama Sekretaris Umum PGI Gomar Gultom (kedua kiri), pengurus KWI Romo Heri Wibowo (kiri), rohaniawan Franz Magnis Suseno (kedua kanan) dan Koordinator Jaringan Gusdurian Indonesia Alissa Wahid bergandengan tangan usai memberikan pernyataan sikap bersama soal Papua di kantor PBNU, Jakarta, Senin (9/9/2019). Dalam pernyataannya mereka mendorong pemerintah untuk menciptakan perdamaian yang abadi di Papua dengan mengedepankan dialog dan pendekatan kemanusiaan. (ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan/wsj)
Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Said Aqil Siroj mengaku belum mengetahui siapa saja kader NU yang dilirik jadi menteri di kabinet pemerintahan mendatang.

"Belum tahu, belum tahu saya. Bocorannya saja belum tahu. Beliau sangat rapat," katanya, di Kantor PBNU, Jakarta, Kamis malam.

Baca juga: Jokowi berterima kasih kepada para menteri dan pimpinan lembaga

Baca juga: Presiden Jokowi minta pendapat Buya Syafii pilih menteri kabinet

Baca juga: Pengamat: Beberapa menteri nilai baik layak dipertahankan


Bahkan, Said juga membantah jika namanya dikabarkan masuk dalam bursa menteri kabinet pemerintahan Joko Widodo-KH Ma'ruf Amin.

"Hoaks, hoaks itu," katanya, soal kabar namanya masuk bursa menteri.

Sebelumnya, Ketua Umum Gerakan Pemuda Ansor Yaqut Cholil Qoumas mengatakan bahwa berdasarkan informasi yang didapatnya, NU saat ini tengah menggodok nama-nama kandidat yang akan diusulkan kepada Joko Widodo dan Ma'ruf Amin untuk mengisi kursi kabinet mendatang.

"Yang saya dengar, nama-nama itu sedang digodok untuk posisi mana yang tepat. Soal mengusulkan boleh, karena kami ikut berjuang," kata Yaqut.

Namun, lanjut Yaqut, kendati NU bisa mengusulkan nama-nama kandidat tersebut, keputusan akhir untuk mengisi kursi menteri pada kabinet baru tersebut, menjadi hak prerogatif Presiden Joko Widodo.

Pewarta: Zuhdiar Laeis
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2019