"Untar dibangun dengan nilai-nilai integritas, profesionalisme, enterpreneurship dan bernapaskan Pancasila," kata Agustinus usai mengisi acara Dies Natalis ke-60 Untar di Jakarta, Kamis.
Oleh karena itu, katanya, proses pembelajaran yang mereka lakukan juga didasarkan pada nilai-nilai Pancasila.
"Karena memang Pancasila adalah kekuatan kita, kekuatan sebagai lembaga pendidikan, juga sebagai anggota masyarakat," ujar dia.
Baca juga: Ingin lestarikan budaya, UNTAR akan gelar pertunjukan wayang kulit
Baca juga: Rektor Untar: Pendidikan kebhinekaan ditanamkan melalui mata kuliah
Nilai-nilai Pancasila tersebut, katanya, didengungkan dan dilaksanakan melalui berbagai macam kegiatan akademik. Dan bukti bahwa perguruan tinggi swasta tersebut telah melaksanakan nilai-nilai Pancasila adalah dengan penghargaan lima bintang untuk inclusiveness dari Quacquarelli Symonds (QS) World University Ranking.
"Penghargaan ini diperoleh karena perguruan tinggi ini memiliki toleransi yang besar. Tidak ada sekat-sekat. Semuanya boleh berkembang dalam tujuan yang baik," katanya.
Pernyataan itu ia sampaikan dalam rangka memperingati Hari Kesaktian Pancasila yang jatuh pada 1 Oktober, yang juga bertepatan dengan Dies Natalis ke-60 perguruan tinggi tersebut.
Dalam peringatan Dies Natalis tersebut, Untar mengambil tema "Untar untuk Indonesia," dengan harapan bahwa Untar bisa berkontribusi bagi masyarakat Indonesia.
"Perguruan tinggi memang harus terjun langsung ke masyarakat. Oleh karena itu, kita berkolaborasi dengan berbagai pihak untuk dapat melayani masyarakat sebagai bagian dari Untar untuk Indonesia," katanya.
Baca juga: Kemenristekdikti: Mutu pendidikan masih harus terus ditingkatkan
Baca juga: Ribuan lulusan UNTAR berbisnis dan ciptakan lapangan kerja
Pewarta: Katriana
Editor: Virna P Setyorini
Copyright © ANTARA 2019