Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi DKI Jakarta mencatat komoditas cabai menjadi salah satu komoditas penyumbang deflasi dari bahan pangan di Jakarta selama September 2019.Dari tujuh kelompok pengeluaran, kelompok bahan makanan penyumbang deflasi tertinggi sebesar 1,47 persen
“Dari tujuh kelompok pengeluaran, kelompok bahan makanan penyumbang deflasi tertinggi sebesar 1,47 persen,” kata Kepala BPS DKI Jakarta Buyung Airlangga di Jakarta, Jumat.
Buyung menjelaskan selama September, cabai mengalami penurunan harga rata-rata dibandingkan Agustus. Komoditas cabai rawit per September seharga Rp76.642 per kilogram turun dari Rp87.416 per kilogram. Kemudian cabai merah turun Rp71.169 per kilogram dari harga Rp79.596 per kilogram serta cabai hijau turun Rp41.301 per kilogram dari harga Rp44.094 per kilogram.
Selain cabai, komoditas lainnya mengalami penurunan harga rata-rata yakni daging ayam ras sebesar Rp40.261 dari harga Rp42.388. Kemudian telur ayam ras turun Rp24.665 dari harga Rp25.528.
BPS DKI Jakarta mencatat sebagian harga komoditi di Jakarta mengalami penurunan yang menyebabkan deflasi sebesar 0,04 persen selama September 2019.
“Laju inflasi tahunan 2019 mencapai 2,51 persen,” kata Buyung.
Sementara, laju inflasi tahunan September 2018 hingga September 2019 mencapai 3,72 persen.
Buyung menyatakan deflasi DKI Jakarta peringkat ketiga jika dibandingkan daerah satelit yang berada di sekitar yakni Kota Depok sebesar 0,25 persen, Kota Bogor sebesar 0,48 persen, Kota Bekasi sebesar 0,06 persen dan Kota Tangerang sebesar 0,03 persen.
“DKI Jakarta menempati urutan 66 dari seluruh kota yang mengalami deflasi,” ujar Buyung.
Pewarta: Fauzi
Editor: Edy Sujatmiko
Copyright © ANTARA 2019