"Dan harapan saya juga, mudah-mudahan Bapak Presiden juga melihat karena yang namanya bupati kalau protes dengan Presiden kan enggak berani," katanya di Banjarnegara, Jawa Tengah, Jumat.
Foto slip gaji Bupati Banjarnegara menjadi viral di media sosial setelah diunggah oleh Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Banjarnegara melalui akun Instagram @kabupatenbanjarnegara.
Foto slip gaji bulan Oktober 2019 Bupati Banjarnegara menunjukkan gaji yang diterima Bupati Banjarnegara sebesar Rp6.114.100 dan setelah dipotong zakat Rp152.900 tersisa Rp5.961.200.
"Gaji itu sudah termasuk tunjangan anak dan istri," kata Bupati.
Sementara itu, menurut dia, gaji seorang anggota DPRD Kabupaten Banjarnegara sekarang Rp32 juta per bulan belum termasuk tunjangan operasional, biaya kunjungan kerja, dan sebagainya.
Setiap kali melakukan kunjungan kerja, dia melanjutkan, seorang anggota DPRD Kabupaten Banjarnegara mendapatkan Rp5 juta sedangkan Bupati Banjarnegara kalau ke Jakarta hanya sebesar Rp700 ribu per hari.
"Mudah-mudahan Beliau (Presiden) sebagai orang tua saya dan panutan saya bisa melihat keadaan gaji bupati yang ada di seluruh Indonesia, saya kira sama. Dari tahun 2010 sampai sekarang belum ada penyesuaian. Mudah-mudahan barangkali ada peningkatan, bisa bermanfaat untuk teman-teman kita semua di Indonesia yang sebagai kepala daerah," kata Budhi.
Kendati demikian, Budhi mengakui bahwa selain gaji Bupati juga mendapatkan tunjangan operasional Rp1 juta per hari jika melakukan kunjungan ke lapangan.
Menurut dia, tunjangan operasional tersebut digunakan untuk biaya makan bersama petugas Satuan Polisi Pamong Praja, Patroli Pengawalan, dan aparat lain yang ikut serta dalam kunjungan lapangan.
"Apa mereka disuruh makan sendiri? Saya kan berpegang dengan Pancasila. Kita kan harus memanusiakan manusia," katanya.
Selain itu, kata dia, ada juga tunjangan kesehatan berupa penggantian biaya perawatan di rumah sakit yang nilainya tidak dibatasi.
Terkait dengan unggahan foto slip gaji di akun Instagram @kabupatenbanjarnegara, Budhi mengatakan bahwa hal itu berawal dari keisengan anak angkatnya yang pertama.
"Pada waktu pelantikan DPR RI, saya di Jakarta (untuk menghadiri pelantikan putrinya, Lasmi Indaryani). Kurang lebih pukul 11.00 WIB, kalau putra adopsi saya yang kelas 2 SMP, lari-lari, jatuh, sobek di atas pelipis, jahitannya tiga. Saya terkejut dan langsung pulang naik kereta, sehingga tidak jadi menghadiri pelantikan putri saya di DPR RI," kata Budhi, yang memiliki dua anak kandung dan enam anak angkat.
Sesampainya di Banjarnegara, dia langsung menemani anak angkatnya yang sedang menjalani perawatan di rumah sakit.
Setelah pulang, Budhi duduk-duduk di rumah sambil menasihati anak angkatnya yang sedang bermain telepon pintar dan tidak lama kemudian datanglah bendahara yang hendak menyerahkan gaji bulan Oktober.
"Setelah slip gaji itu saya tanda tangani, saya letakkan di samping sambil mengerjakan pekerjaan kantor. Anak saya melihat dan bertanya 'Bapak kok gajinya cuma Rp5 juta', saya jawab 'iya memang segitu', kemudian dia memfoto slip gaji itu dan selanjutnya memanggil orang yang biasa mengasuh dia, dari Dinkominfo Banjarnegara, namanya Pak Khadir," katanya.
Ia mengatakan, anak angkatnya yang bernama Nanda kemudian langsung mengirimkan foto slip gaji tersebut ke Khadir dan memintanya untuk mengunggah ke media sosial agar masyarakat tahu besaran gaji Bupati Banjarnegara.
"Pak Khadir kemudian tanya ke saya 'boleh Pak?' Saya jawab 'ya udah enggak apa-apa, ya gajinya memang segitu, ngapain'. Ternyata diunggah dan sorenya, ajudan saya ngomong 'Pak ini gaji Bapak jadi viral, banyak yang komentar'," katanya.
Ia mengaku tidak mempermasalahkan foto slip gaji tersebut menjadi viral di medsos.
Kepala Seksi Pengelolaan Informasi Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Banjarnegara Khadir mengatakan pengunggahan foto slip gaji Bupati di akun Instagram @kabupatenbanjarnegara atas izin Bupati Banjarnegara.
"Pak Bupati yang meminta supaya diunggah di Instagram," katanya.
Seorang warga Banjarnegara, Nugroho, menganggap unggahan foto slip gaji tersebut sebagai bentuk keterbukaan bupati kepada masyarakatnya.
"Namun jika lebih mau terbuka jangan cuma slip gajinya, tapi sekaligus tunjangannya. Kalau perlu bukan hanya bupati, tetapi seluruh stakeholder (pemangku kepentingan)," katanya.
Warga lainnya, Darno mengatakan bahwa gaji seorang bupati mestinya tidak menjadi rahasia lagi karena saat sekarang merupakan era keterbukaan informasi.
"Masyarakat dengan mudah bisa mengakses beragam informasi termasuk besaran gaji bupati hanya dengan berselancar melalui telepon pintar," katanya.
Baca juga: Bupati Banjarnegara ajak ASN tingkatkan profesionalisme
Pewarta: Sumarwoto
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2019