Burgerkill akan manggung tanpa henti setiap harinya selama kurang lebih 15 hari di Amerika. Band asal Bandung itu akan tampil di klub-klub lokal setempat.
"Saya pribadi sih lebih suka manggung di tempat kecil karena lebih intens jadi enggak masalah karena tujuan kami datang ke sana buka network baru dan itu banyak terjadi di gigs kecil," kata gitaris Burgerkill, Eben saat ditemui di Synchronize Festival 2019 di Gambir Expo, Kemayoran, Jakarta, Jumat.
Para personel Burgerkill mengatakan sangat antusias menantikan tur konser di Amerika. Selain baru pertama kali manggung di Amerika, mereka juga penasaran melihat respon dari penikmat musik di Amerika.
Baca juga: Burgerkill bersiap tur Eropa-Amerika akhir tahun ini
Baca juga: Kolaborasi Burgerkill dan Deadsquad siap menyerbu Eropa
"Ini pertama kali pasti akan jauh lebih excited. Musik yang dimainkan Burgerkill lahir di tempat seperti di sana, kita penasaran lihat audiens di sana terhadap musik Burgerkill pengen tahu apresiasi seperti apa," lanjut Eben.
Selama di Amerika, Burgerkill tidak menginap di hotel. Mereka menyewa mobil van yang akan digunakan sebagai transportasi dan juga rumah selama di Amerika Serikat.
"Karena ini D.I.Y tur jadi kami berusaha seefektif mungkin makanya itu kenapa kami sewa van dan menjadi rumah kita selama 16 hari," ujar Eben.
Baca juga: Sempat tertunda, Burgerkill siap guncang negeri Paman Sam
Baca juga: Bulan depan, Burgerkill tur keliling kota-kota di AS
Baca juga: Burgerkill dapat sambutan hangat di Eropa
Pewarta: Yogi Rachman
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2019