Sapta yang datang bersama sejumlah perwakilan cabang olahraga datang ke Kantor KOI sekitar pukul 14.00 WIB. Ia juga datang bersama bakal wakilnya, yakni Warih Sandono yang sebelumnya menjabat sebagai Kajati DKI Jakarta.
Ia mengaku mendapat banyak dukungan, baik dari cabang olahraga olimpiade maupun non-olimpiade. Dari 32 cabang olahraga olimpiade mayoritas mendukung RSO dan 24 cabang olahraga non-olimpiade juga menyatakan suaranya bagi Ketum ISSI ini.
"Dari pendaftaran kami diantar oleh 32 cabang olimpiade, ada 30 yang memberikan dukungan untuk pendaftaran ini, dan dari 24 cabang non-olimpiade, alhamdulilah 24-nya memberikan dukungan kepada kami," ujar RSO usai menyerahkan berkas.
Ia mengatakan visi dan misinya maju sebagai bakal calon Ketum KOI untuk terus membawa seluruh cabang olahraga di Indonesia bisa mengibarkan bendera Merah Putih di setiap kejuaraan dunia.
Salah satu yang ingin ia dan Warih Sandono kejar adalah memperjuangkan Indonesia agar bisa menjadi tuan rumah pada Olimpiade 2032.
"Jabatan ini bukan jabatan keren-kerenan. Setelah kongres nanti ada pekerjaan besar yang tidak bisa ditunda-tunda, juga ada prakualifikasi olimpiade sekaligus untuk proses mengejar Indonesia menuju tuan rumah olimpiade 2032," kata dia.
Terkait penunjukan Warih sebagai wakilnya, RSO mengatakan kehadiran Kejati DKI Jakarta itu bukan membentengi dirinya ketika suatu saat terdapat kasus, justru sebagai penunjuk jalan agar tidak melakukan hal di luar Tupoksi.
"Saya kira di dunia olahraga Pak Warih sangat komit dan memberikan kontribusi yang positif untuk perkembangan olahraga kita ke depan," kata dia.
Sementara itu, Warih Sandono mengaku diajak Sapta untuk bersama-sama membangun iklim olahraga di Indonesia terus tumbuh. Visi dan misi yang dipegang Sapta, sejalan dengan dirinya, maka bukan hal sulit untuk menerima tawarannya.
"Oleh karena itu, permintaan Pak Okto (sapaan RSO) pada saya untuk mendampingi sebagai wakil ketua dalam proses pencalonan ketua dan wakil ketua KOI, saya terima," kata dia.
Pewarta: Asep Firmansyah
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2019