"Eriksson pernah bekerja dengan Indonesia di proyek Primavera. Ia juga dalam waktu singkat mampu memicu prestasi sepak bola Filipina saat melatih di sana," kata Fary dalam konferensi pers yang dilakukan di wilayah Senayan, Jakarta, Sabtu sore.
Mengusung slogan "Sepak Bola itu Cinta," menghadirkan Eriksson bukan menjadi satu-satunya rencana Fary seandainya terpilih sebagai nahkoda federasi sepak bola Indonesia, ia juga bertekad membangun Rumah PSSI.
Baca juga: Bakal calon ketum-waketum PSSI bertambah satu karena kesalahan teknis
Rumah PSSI diterjemahkan Fary sebagai "one stop complex" yang di dalamnya terdapat kantor pengurus, fasilitas latihan, asrama, pusat kebugaran, dan stadion kecil.
Penyelenggaraan kompetisi pun menjadi tidak luput dari bidikan Fary. Meski tidak memberi penjelasan rinci mengenai rencana-rencananya untuk mengelola kompetisi dengan lebih baik namun pria kelahiran Watampone ini berjanji akan memberikan perhatian yang besar bagi terselenggaranya kompetisi yang sehat, profesional, dan industrialis sejak usia dini, level amatir, dan level profesional.
Dengan perhatiannya yang besar terhadap sepak bola akar rumput dan usia dini, politikus Gerindra ini tidak terlalu antusias perihal naturalisasi pemain.
"Dalam pandangan saya, lebih baik kita kirim pemain-pemain muda ke Eropa. Nanti mereka bermain di kompetisi level 4 atau 3 di sana, atau setelah itu bermain di negara-negara lain seperti di Asia atau Afrika. Naturalisasi jalan tapi bukan prioritas utama kita," tuturnya.
Fary merupakan salah satu dari 11 bakal calon ketua umum PSSI yang telah mendaftar untuk mengisi kursi panas tersebut kepada Komite Pemilihan (KP).
Dalam konferensi pers ini, sejumlah tokoh sepak bola nasional seperti Dede Sulaeman, Bob Hippy, dan sesama bakal calon ketua umum Yesayas Oktavianus turut memberikan dukungan kepada pria kelahiran Watampone, Sulawesi Selatan ini.
Baca juga: KP: bakal calon ketum PSSI bersih dari kasus pidana
Baca juga: KP: bakal calon ketum PSSI bersih dari kasus pidana
Pewarta: A Rauf Andar Adipati
Editor: Bayu Kuncahyo
Copyright © ANTARA 2019