Pasar wisata Asia meraup 54 persen konsumsi wisatawan China. Disusul Amerika dan Eropa yang bisa menyerap konsumsi wisatawan China, masing-masing 24 dan 13 persen.
Baca juga: Eropa juga terima limpahan turis China selain Asia
Banyaknya wisatawan China yang menghabiskan uang di luar negeri tersebut berkat eratnya hubungan perdagangan dan investasi negara itu dalam kerangka Prakarsa Sabuk Jalan (BRI), demikian pernyataan SAFE di Beijing, Minggu.
SAFE juga menunjukkan bahwa pada semester pertama tahun ini, turis China telah menghabiskan 14,9 miliar dolar AS di beberapa negara yang terikat kerja sama BRI.
Transaksi pembayaran melalui aplikasi mobile selama periode tersebut sama dengan semester pertama tahun lalu karena penggunaan kartu debit dan kartu kredit masih menjadi metode transaksi utama.
Belanja barang masih menjadi komponen utama pola konsumsi turis China. Namun tidak ada perubahan signifikan nilai belanja warga China luar negeri.
Berbeda dengan pola belanja dalam negeri warga China yang terus meningkat seperti pernyataan pihak SAFE.
Menurut Organisasi Pariwisata Dunia (UN-WTO) jumlah wisatawan akan mencapai 1,8 miliar pada 2030.
China diperkirakan akan mengalami pertumbuhan pasar pariwisata yang sangat pesat dan akan berperan penting dalam pembangunan sektor pariwisata, demikian China Daily.
Baca juga: Indonesia bakal "kecipratan" turis China selama libur nasional
Baca juga: Turis China ke Indonesia rata-rata habiskan 1.000 dolar
Baca juga: Khusus buat turis China, Kedubes China luncurkan peta wisata di Manado
Pewarta: M. Irfan Ilmie
Editor: Fardah Assegaf
Copyright © ANTARA 2019