Bentrokan yang disertai kekerasan itu membuat militer China mengeluarkan peringatan pertama.
Puluhan ribu pengunjuk rasa melakukan pawai secara damai di pusat Hong Kong, kota yang berada di bawah kekuasaan China, pada Minggu (6/10).
Mereka mengenakan penutup wajah sebagai pembangkangan terhadap para penguasa, yang mengancam akan menjatuhkan hukuman maksimum satu tahun penjara jika mereka mengenakan penutup wajah.
Pawai tersebut kemudian memburuk menjadi bentrokan terus-menerus sepanjang malam.
Polisi menembakkan gas air mata dan menjalankan taktik membubarkan massa, yang sebagian di antaranya melemparkan bom-bom bensin, di beberapa lokasi di kota pusat keuangan Asia itu.
Sejumlah pemrotes ditangkap dan diangkut ke bus karena dianggap melanggar undang-undang darurat yang baru.
Undang-undang tersebut mulai berlaku pada Jumat malam (4/10).
Beberapa kejadian bentrokan paling brutal dalam empat bulan protes itu hampir melumpuhkan Hong Kong pada Sabtu (5/10).
Para pengunjuk rasa telah mendorong Hong Kong, bekas jajahan Inggris, ke jurang krisis politik terburuk dalam beberapa dasawarsa terakhir ini. Mereka juga menjadi tantangan massal terbesar bagi Presiden China Xi Jinping sejak ia mulai menjalankan kekuasaan pada 2012.
Pemerintah Hong Kong menyatakan pada Senin dini hari, yang adalah hari libur di kota itu, bahwa "keamanan masyarakat telah terganggu dan ketertiban di seluruh kota telah didorong ke keadaan yang sangat berbahaya".
Aksi-aksi protes direncanakan kembali digelar di berbagai kawasan pada Senin petang.
Baca juga: Jaringan kereta Hong Kong ditutup setelah unjuk rasa malam hari
Pengelola kereta bahwa tanah Hong Kong, MTR Corp, pada Senin mengatakan bahwa karena "aksi perusakan yang tidak main-main", sebagian besar stasiun kereta untuk sementara ditutup.
Penghentian layanan juga dilakukan di beberapa halte bus seperti Admiralty dan Wan Chai, di sekitar kawasan kota itu yang dipenuhi dengan bar.
Seluruh jaringan transportasi, yang setiap harinya melayani sekitar lima juta penumpang, akan diputus pada pukul 18.00 (17.00 WIB), sedikitnya empat jam lebih awal dibandingkan biasanya, agar perbaikan dapat dilakukan.
Toko-toko bahan makanan, yang ditutup lebih dini pada Minggu, sebagian besar buka pada Senin pagi.
Banyak kantor dan toko terpaksa menutup layanan mereka beberapa kali selama empat bulang belakangan karena aksi protes. Hong Kong kini menghadapi resesi pertamanya dalam satu dekade terakhir ini.
Sumber: Reuters
Baca juga: Ribuan pengunjuk rasa abaikan hukum anti-penutup wajah di Hong Kong
Baca juga: Mahathir tentang Lam: 'Saya rasa hal yang terbaik adalah mundur'
Pewarta: Tia Mutiasari
Editor: Chaidar Abdullah
Copyright © ANTARA 2019