"Pustaka Umum Kota Pekanbaru, meraih akreditasi sangat memuaskan itu karena juga didukung pelayanan dan administrasi terencana dengan baik, serta program-program promosi yang cukup banyak," kata Edi, Kepala Seksi Pelayanan Perpustakaan Umum, Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Dispusip), Kota Pekanbaru, di Pekanbaru, Senin.
Menurutnya, pencapaian ini didapatkan karena sudah ada 16 program layanan Perpustakaan Kota Pekanbaru untuk mendorong minat baca serta pengunjung.
Seluruh program layanan ini bisa langsung diakses masyarakat Pekanbaru dan sekitarnya, di antaranya layanan pinjam buku, pembuatan kartu anggota, bimbingan pustaka, pinjam paket, layanan referensi, baca ditempat.
"Dispusip Pekanbaru, di samping menambah stok buku-buku baru, juga terus menggiatkan promosi melalui web dan radio online karena keterbatasan anggaran, dan pelayanan yang diberikan gratis, karena Dispusip merupakan lembaga non-profit," ujar Edi.
Baca juga: Menristekdikti resmikan perpustakaan pintar Unnes
Baca juga: Perpustakaan Yogyakarta gelar lomba menulis kisah inspiratif
Selain itu sejumlah layanan yang bisa langsung diakses masyarakat adalah radio daring (online), perpustakaan keliling, hibah buku, koleksi digital, booking buku, kreativitas anak, layanan internet gratis, layanan reading/strory telling khusus untuk anak-anak, pembinaan perpustakaan, hingga galeri arsip.
Pengunjung tidak perlu membayar untuk seluruh layanan yang disediakan, termasuk baca pinjam. Namun, wajib memiliki Kartu Tanda Anggota (KTA) dengan menyerahkan salinan Kartu Tanda Penduduk (KTP) atau Kartu Tanda Mahasiswa (KTM) bagi umum, sedangkan untuk siswa/i sekolah harus melampirkan kartu pelajar.
"Mudah sekali kalau mau membaca, tinggal menyerahkan KTM atau KTP saja, langsung jadi, bisa langsung pinjam, baca, dan untuk meningkatkan minat baca maka sarana prasarana pendukung terus tingkatkan agar pengunjung makin nyaman," kata Tia, staf Pelayanan Perpustakaan Umum Kota Pekanbaru.
Selain peningkatan di bagian pelayanan serta administrasi, perpustakaan ini juga memiliki beberapa tempat yang menarik untuk dijadikan spot foto, mulai dari tangga warna-warni, teras yang dilengkapi stan foto dan kursi-kursi seperti di kafe-kafe, dilengkapi dengan aneka tanaman hias di sekelilingnya.
"Serius, aku sering banget main ke sini sambil mengerjakan skripsi, pokoknya enak banget tempatnya," ujar Tamara, mahasiswa komunikasi angkatan 2015.
Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Pekanbaru, Provinsi Riau, tahun 2019 menyediakan 70.453 eksemplar buku cetak dan non cetak yang dapat dibaca dan diakses oleh pengunjung.
Pengunjung dapat mengakses 70.453 buku-buku tersebut yang terdiri atas koleksi anak, koleksi remaja dan dewasa, koleksi referensi, judul PaDi, CD/DVD, inlislite hingga koleksi i-Pekanbaru.
Jika tahun 2014 hanya sekitar 15.635 kunjungan, maka di Juni 2019 naik menjadi 69.562 kunjungan pemustaka (pengguna pustaka), yang dominan berasal dari warga Kota Pekanbaru yang dikenal dengan visi "Smart City Madani" atau "Kota Pintar yang Rukun".*
Baca juga: Ribuan arsip dimusnahkan Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Denpasar
Baca juga: Puluhan manuskrip kuno dipamerkan di Perpustakaan Kota Malang
Pewarta: Frislidia
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2019