Wakil Presiden Muhammad Jusuf Kalla (JK) mengimbau kepada seluruh pengungsi korban gempa, tsunami dan likuefaksi di Kota Palu, Sulawesi Tengah yang masih tinggal di tenda-tenda pengungsian agar segera pindah ke hunian sementara (huntara),Masih ada sekitar 500 bilik huntara yang kosong
Saat memberikan keterangan pers kepada sejumlah awak media usai memimpin rapat terbatas percepatan proses rehabilitasi dan rekonstruksi pascabencana di Kantor Gubernur Sulteng, Senin, JK mengimbau para pengungsi pindah ke huntara, baik huntara yang dibangun Kementerian PUPR maupun oleh lembaga kemanusiaan non-pemerintah.
"Yang masih tinggal di tenda-tenda pengungsian tinggal di huntara dong, masih banyak huntara kosong," katanya.
Di dampingi Gubernur Sulteng, Longki Djanggola, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Doni Monardo dan Menteri Agraria dan Tata Ruang (ATR)/Badan Pertanahan Nasional (BPN), Sofyan Djalil, JK menampik jika banyak pengungsi yang masih tinggal di tenda-tenda pengungsian di ibu kota Provinsi Sulawesi Tengah itu karena tidak atau belum terdata.
Baca juga: Fasilitas di sejumlah huntara di Palu, Sigi dan Donggala dicuri
"Siapa bilang masih ada pengungsi yang belum terdata penerima huntara sehingga masih tinggal di tenda-tenda pengungsian," tanyanya kepada awak media yang bertanya.
Sementara itu Gubernur Sulteng yang mendampingi Wapres JK menyebut jika masih banyak huntara di Kota Palu yang belum dihuni oleh pengungsi.
"Masih ada sekitar 500 bilik huntara yang kosong," ujarnya.
Ia juga berharap para pengungsi yang masih tetap bertahan di tenda-tenda pengungsian agar dapat pindah dan menghuni huntara hingga hunian tetap (huntap) untuk mereka yang saat ini sedang dalam tahap pengerjaan rampung 100 persen pada 2020 nanti.
Baca juga: Ada 915 bilik huntara PUPR untuk korban bencana Pasigala kosong
Pewarta: Muhammad Arshandi
Editor: Dewanti Lestari
Copyright © ANTARA 2019