• Beranda
  • Berita
  • Demi "Cinta Itu Buta", Shandy Aulia belajar Bahasa Korea sebulan

Demi "Cinta Itu Buta", Shandy Aulia belajar Bahasa Korea sebulan

7 Oktober 2019 22:30 WIB
Demi "Cinta Itu Buta", Shandy Aulia belajar Bahasa Korea sebulan
Dodit Mulyanto dan Shandy Aulia di sela-sela gala premiere film "Cinta Itu Buta" di Epicentrum, Jakarta Selatan, Senin (7/10/2019). (ANTARA/Dea N Zhafira)
Aktris Shandy Aulia mengungkapkan dirinya harus belajar Bahasa Korea selama satu bulan untuk mendalami karakter Diah yang ia perankan di film terbarunya yang berjudul "Cinta Itu Buta".

"Bahasa Korea cukup susah. Harus melihat kebiasaannya mereka juga, aku juga suka nonton Korean movie," kata Shandy di sela-sela gala premiere "Cinta Itu Buta" di Epicentrum, Jakarta Selatan, Senin.

"Aku pas ambil kelas (Bahasa) Korea juga harus nonton dan ngikutin Korean movie biar tau aksennya gimana. Satu bulan belajar Bahasa Korea," lanjut dia.

Karakter yang Shandy perankan bernama Diah, seorang gadis Indonesia yang bekerja sebagai pemandu wisata di Kota Busan, Korea Selatan.

Dengan latar belakangnya sebagai pemandu wisata di Korea, lantas menuntutnya untuk berbicara menggunakan Bahasa Korea dan Inggris dengan baik.

Kendati sempat kesulitan, Shandy mengaku cukup senang selama proses syuting di Negeri Ginseng itu berlangsung, karena ia berkesempatan mengunjungi Busan yang memiliki banyak tempat wisata.

"Busan punya suasana baru. Lalu syutingnya juga seru, Dodit (Mulyanto) juga sangat friendly. Menyenangkan, sih," ujar Shandy.

Shandy Aulia beradu peran dengan Dodit Mulyanto dalam film "Cinta Itu Buta" yang merupakan adaptasi dari film "Kita-Kita" (2017) asal Filipina.

Film yang juga mengajak aktor asal Korea Selatan, Chae In-woo itu dijadwalkan tayang di bioskop pada 10 Oktober.



Baca juga: Jadi "kekasih" Shandy Aulia, linimasa medsos Dodit Mulyanto heboh

Baca juga: Sutradara "Cinta Itu Buta" sebut Dodit sebagai "konsultan komedi"

Baca juga: Alasan film "Cinta Itu Buta" berlatarkan Korea Selatan

Pewarta: Arnidhya Nur Zhafira
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2019