Pada pertandingan babak pertama hari ini, Yasnita mengalahkan wakil Belanda, Meike Versteeg, dengan skor 21-12, 21-13.
"Lawan hari ini cukup bagus, terutama di bola-bola atasnya. Tapi dia masih sering mati-mati sendiri, jadi saya masih bisa kontrol. Tapi di pertandingan pertama ini main saya belum enak karena masih menyesuaikan dengan kondisi lapangan," kata Yasnita dalam keterangan resmi PP PBSI di Jakarta, Senin.
Baca juga: Indonesia rebut Piala Suhandinata dari China setelah menang 3-1
WJC 2019 menjadi turnamen dunia kedua bagi atlet kelahiran 11 Agustus 2001 ini, dengan laga pertamanya di WJC tahun lalu yang berlangsung di Toronto, Kanada.
Kemenangan tim junior Indonesia di nomor beregu menjadi suntikan motivasi untuk Yasnita.
Pada turnamen di nomor beregu yang berlangsung 30 September-5 Oktober di Kazan, Rusia, Indonesia berhasil keluar sebagai juara setelah mengalahkan China 3-1.
Baca juga: Susy apresiasi perjuangan atlet junior hingga sabet gelar juara
Meskipun tak masuk dalam tim pertandingan beregu, namun Yasnita juga ikut merasakan semangat tim yang begitu luar biasa.
"Semangat temen-teman sangat luar biasa, jadi saya harus teruskan semangat itu. Target minimal saya di WJC kali ini adalah masuk semifinal. Ini adalah WJC terakhir saya, saya mau tampil semaksimal mungkin," pungkas Yasnita.
Sementara itu tunggal putri Stephanie Widjaja juga mengikuti langkah Yasnita ke babak kedua setelah mengalahkan wakil Taiwan, Huang Ching Ping dengan skor 17-21, 21-14, 21-7.
Baca juga: Minarti dan Alan sumbangkan raket untuk museum olahraga Surabaya
Pewarta: Roy Rosa Bachtiar
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2019