Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia menggelar edukasi masyarakat terkait dengan kekerdilan dan kesehatan reproduksi di sejumlah kota dalam rangkaian acara Hari Bakti Dokter Indonesia ke-111 dan HUT Ke-69 IDI.dimulai dengan hal sederhana namun berdampak besar, yaitu konsisten meningkatkan kesadaran dan kemauan masyarakat akan pola hidup bersih dan sehat
Siaran pers IDI yang diterima di Jakarta, Senin, menyebutkan kegiatan bertajuk IDINESIA (IDI untuk Indonesia) yang diselenggarakan di sekitar Jakarta, Tangerang, Bogor, dan Banten pada Oktober hingga November mendatang itu, merupakan komitmen dan keikutserta IDI dalam pembangunan kesehatan bangsa.
"Sebagai wujud komitmen Ikatan Dokter Indonesia, maka pada momentum Hari Bakti Dokter Indonesia (HBDI) dan Hari Ulang Tahun IDI tahun ini, program dan kegiatan pelayanan kepada masyarakat oleh IDI telah dirancang dengan berbagai kegiatan yang diawali dengan pembukaan 'roadshow' di RPTRA," kata Ketua Umum PB IDI Daeng M. Faqih.
Ia menjelaskan tentang pentingnya IDI mengangkat tema kegiatan tentang penanggulangan masalah kekerdilan, penyakit tidak menular, dan kesehatan reproduksi remaja dalam upaya mendukung pembangunan sumber daya manusia yang sehat, produktif, dan berdaya saing.
Baca juga: Youth Health Forum bangun kesadaran terhadap kesehatan reproduksi
Rangkaian acara dirancang dalam beberapa bentuk, di antaranya "roadshow" dengan tema "Stunting dan Kesehatan Reproduksi Remaja" di beberapa RPTRA, "gala dinner" dalam rangka Anugrah Karya Cipta Dokter Indonesia 2019 sekaligus seremoni perayaan Hari Ulang Tahun Ke-69 IDI, dan "Fun Walk" yang bersamaan dengan acara IDIFEST sebagai puncak acara.
Daeng menjelaskan dalam upaya mengatasi masalah kesehatan di Indonesia, khususnya kekerdilan dan kesehatan reproduksi remaja, peran semua elemen masyarakat, termasuk organisasi profesi seperti IDI, dibutuhkan.
"Dalam mengatasi masalah kesehatan ini bukan hanya tugas Kementerian Kesehatan melainkan semua elemen masyarakat tanpa terkecuali. Dan termasuk di dalamnya kami yang berhimpun dalam organisasi profesi, maka komitmen IDI untuk Indonesia ini dimulai dengan hal sederhana namun berdampak besar, yaitu konsisten meningkatkan kesadaran dan kemauan masyarakat akan pola hidup bersih dan sehat, rutin cuci tangan yang baik dan benar ini saja sudah hampir menyumbang perbaikan kesehatan 90 persen karena dapat mencegah penyebaran penyakit,” katanya.
Kegiatan yang dilakukan di RPTRA, antara lain senam sehat, cek dan konsultasi kesehatan gratis, penyuluhan kesehatan dengan topik kekerdilan dan kesehatan reproduksi remaja, serta praktik cuci tangan yang baik dan benar.
Daeng mengimbau pengurus IDI wilayah dan cabang di seluruh Indonesia dapat mengambil inisiatif untuk melakukan aksi sosial serupa dalam rangka HBDI dan HUT IDI di daerahnya masing masing.
Baca juga: Desa Simpang Empat, dulu tertinggi kasus kekerdilan kini percontohan
Baca juga: Nutrisi dan ASI bisa cegah kekerdilan
Pewarta: Aditya Ramadhan
Editor: M. Hari Atmoko
Copyright © ANTARA 2019