Perdana Menteri Belanda Mark Rutte berharap agar Kantor Pendukung Dagang Belanda di Surabaya, Jawa Timur yang akan segera dibuka, dapat mendorong perkembangan ekonomi Belanda dan Indonesia yang berkelanjutan.
Perdana Menteri Belanda Mark Rutte berharap agar Kantor Pendukung Dagang Belanda di Surabaya, Jawa Timur yang akan segera dibuka, dapat mendorong perkembangan ekonomi Belanda dan Indonesia yang berkelanjutan dan berdasarkan prinsip circular economy atau ekonomi melingkar.
"Dalam beberapa waktu ke depan Belanda akan membuka kantor pendukung dagang di Surabaya, dan saya harap kehadiran kantor tersebut dapat mendorong perkembangan ekonomi kedua negara lebih jauh lagi," kata Mark Rutte, saat menyampaikan pidato di hadapan alumni universitas Belanda di Indonesia dan sejumlah pelaku industri dagang, di Erasmus Huis Jakarta, Senin malam.
Baca juga: Perdana Menteri Belanda sanggah isu "Islamophobia" di Eropa
Dia menegaskan segala penguatan kerja sama dagang dan investasi harus didasari dengan prinsip-prinsip yang memastikan keberlanjutan.
"Pembangunan ekonomi harus berdasarkan prinsip pembangunan masa depan, ekonomi melingkar (circular economy) dan agrikultur berkelanjutan, sehingga generasi masa depan harus bisa menikmati buah dari hubungan dekat kedua negara," ujarnya.
Dia mengatakan masih banyak area yang dapat dieksplor oleh Indonesia dan Belanda di sektor dagang dan investasi, apalagi mengingat Belanda adalah partner dagang terbesar ketiga bagi Indonesia di antara negara-negara Uni Eropa lainnya.
"Belanda juga merupakan investor dari Uni Eropa terbesar untuk Indonesia," katanya.
Baca juga: Indonesia apresiasi kerja sama RI-Belanda terkait sawit lestari
Belanda adalah pintu masuk ke pasar Eropa, dan Indonesia mengekspor banyak produk melalui negara kincir angin itu, ujarnya.
Kepala Perwakilan Kantor Pendukung Dagang Belanda di Surabaya Mario Lauw mengatakan, kantor tersebut akan dibuka kurang lebih dua minggu ke depan.
Dia menjelaskan kantor tersebut nantinya akan memberikan bantuan bagi perusahaan-perusahaan Belanda yang ingin berbisnis di Surabaya dan memasuki pasar Jawa Timur.
"Ada banyak kesempatan kerja sama di sana di mana perusahaan Belanda dapat masuk dan membantu dari segi teknologi. Surabaya juga merupakan pintu masuk ke Jawa Timur dan kota terbesar kedua di Indonesia, jadi pasarnya sangat menarik," kata Mario.
Baca juga: Presiden Jokowi sebut Belanda mitra investasi terbesar dari Eropa
Acara networking night dengan tema ‘connectivity’ itu merupakan rangkaian terakhir dari sejumlah kegiatan yang dilakukan PM Rutte dalam kunjungan satu hari, sebelum bertolak ke Australia dan Selandia Baru.
Sebelumnya, PM Mark Rutte telah melakukan sejumlah kegiatan, termasuk bertemu Presiden Joko Widodo di Bogor, mengisi acara diskusi publik dan meresmikan gedung Kedutaan Besar Belanda di Jakarta yang baru saja rampung direnovasi.
Pewarta: Aria Cindyara
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2019