Harga minyak mentah berjangka yang menjadi patokan di Amerika Serikat (AS), West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman November kehilangan 0,06 dolar AS menjadi menetap pada 52,75 dolar AS per barel di New York Mercantile Exchange.
Sementara itu, harga minyak mentah Brent untuk pengiriman Desember turun tipis 0,02 dolar AS menjadi ditutup pada 58,35 dolar AS per barel di London ICE Futures Exchange.
Dalam pekan yang berakhir 1 Oktober, penjualan enam kontrak berjangka dan opsi paling penting yang terkait dengan harga minyak mengalami penurunan terbesar dalam hampir empat bulan, dengan dana lindung nilai (hedge funds) dan manajer uang lainnya menjual setara dengan 96 juta barel, menurut statistik Reuters pada Senin (7/10/2019), yang menunjuk pada melemahnya permintaan global.
Namun produksi minyak mentah oleh Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC) mencatat penurunan bulan-ke-bulan paling tajam dalam hampir 17 tahun pada September, menurut survei S&P Global Platts yang dirilis pada Senin (7/10/2019), mengurangi pasokan global.
Produksi minyak OPEC bulan lalu merosot 1,48 juta barel per hari (bph) dari Agustus menjadi 28,45 juta barel per hari, karena terbebani oleh serangan terhadap fasilitas pengolahan minyak Abqaiq Arab Saudi dan ladang Khurais, serta sanksi AS terhadap Iran dan Venezuela. Demikian laporan yang dikutip dari Xinhua.
Baca juga: Harga emas kembali turun, tertekan penguatan dolar
Baca juga: IHSG diprediksi bergerak variatif pekan ini, dibayangi sentimen global
Pewarta: Apep Suhendar
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2019