• Beranda
  • Berita
  • Wiranto: Jangan menganggap semua orang Papua jahat

Wiranto: Jangan menganggap semua orang Papua jahat

9 Oktober 2019 12:58 WIB
Wiranto: Jangan menganggap semua orang Papua jahat
Menko Polhukam Wiranto didampingi Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto berbicara kepada wartawan saat berkungjung di Papua, Rabu (9/10/2019). ANTARA/Evarianus Supar/aa.

Sekarang aparat kepolisian sedang mengejar mereka, tokoh-tokoh mereka sedang dikejar untuk mempertanggungkawabkan perbuatannya itu, ujarnya

Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan Wiranto meminta para pengungsi dari Wamena dan Ilaga agar tidak menganggap semua orang Papua berperilaku jahat, namun hanya oknum-oknum tertentu yang melakukan pembakaran, penjarahan bahkan pembunuhan saat kerusuhan 23 September 2019 di Wamena.

"Kalau kemarin ada kekacauan, itu bukan dilakukan oleh masyarakat Papua yang mau hidup berdamai dan sebenarnya suka bersahabat, tapi oleh oknum-oknum tertentu. Tujuannya mau mengacau dan memisahkan kita antarsuku. Jadi, jangan menganggap semua orang Papua jahat, tidak. Itu hanya perbuatan oknum-oknum tertentu saja," kata Wiranto saat menemui para pengungsi Wamena dan Ilaga di Hotel Rimba Papua Timika, Rabu.

Wiranto hadir di Timika bersama Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto dan Kapolri Jenderal Polisi Tito Karnavian.

Mantan Panglima ABRI era 1990-an itu mengaku membawa rombongan cukup besar dari Jakarta ke Papua, termasuk sejumlah Menteri Kabinet Indonesia Kerja atas perintah langsung Presiden Joko Widodo guna melihat dan menemui para pengungsi yang berada di Wamena, Jayapura dan Timika.

Baca juga: Papua terkini - Wiranto akui pengungsi Wamena masih trauma

Selain bertemu para pengungsi, Wiranto juga bertemu sejumlah tokoh masyarakat, tokoh agama (para pendeta) serta tokoh-tokoh adat Papua untuk mengajak mereka menjaga kerukunan dan kedamaian di antara semua orang yang hidup dan bermukim di Papua.

"Kehadiran kami untuk menyerap pemikiran dan harapan para pengungsi untuk dilaporkan kepada Presiden, sebagai bahan kebijakan agar ke depan lebih menjamin keamanan di Papua dan Papua Barat. Ke depan TNI dan Polri bisa menggelar kekuatan untuk memberikan jaminan rasa aman kepada masyarakat, tidak hanya kepada masyarakat Papua tapi juga masyarakat pendatang," jelasnya.

Terhadap para pelaku kerusuhan di Wamena maupun pelaku penembakan terhadap sejumlah warga sipil di Ilaga, Wiranto mengatakan, kini aparat kepolisian sedang melakukan pengejaran.

Baca juga: Menhan kunjungi pengungsi korban kerusuhan Wamena di Jayapura

"Sekarang aparat kepolisian sedang mengejar mereka, tokoh-tokoh mereka sedang dikejar untuk mempertanggungkawabkan perbuatannya itu," ujarnya.

Wiranto mengatakan, pemerintah akan segera memperbaiki toko, ruko dan rumah-rumah penduduk serta fasilitas umum yang dirusak dan dibakar di Wamena.
Suasana pertemuan antara Menko Polhukam Wiranto bersama Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto dan Kapolri Jenderal Polisi Tito Karnavian dengan para pengungsi Wamena dan Ilaga bertempat di Hotel Rimba Papua Timika, Rabu (9/10/2019) (ANTARA/Evarianus Supar)


Ia juga mengajak para pengungsi untuk bisa segera kembali ke Wamena dan Ilaga setelah situasi keamanan di dua daerah itu pulih kembali.

Baca juga: Menkopolkam kunjungi pengungsi di Jayapura yang kembali ke Wamena

"Saya bertemu dengan para pengungsi di Wamena dan Sentani. Kami bicara dari hati ke hati. Kebanyakan mereka sebenarnya ingin tetap tinggal di Papua untuk melanjutkan kehidupan dan pekerjaan mereka. Saya berharap warga dari luar Papua bisa hidup bersama dengan masyarakat asli Papua, bersama-sama membangun satu kehidupan yang damai dan rukun," harapnya.

Agar kehidupan bersama yang dicita-citakan itu bisa terwujud, katanya, maka perlu ada jaminan keamanan oleh aparat TNI dan Polri terutama di daerah-daerah yang sempat terjadi kekacauan di Papua beberapa waktu lalu.

Pewarta: Evarianus Supar
Editor: Edy Supriyadi
Copyright © ANTARA 2019