Angka penjualan itu jatuh dari 297 unit yang terjual pada Januari-September 2018.
Penjualan satu unit terjadi pada bulan Februari 2019. Namun yang terjual adalah mobil stok tahun 2018, sedangkan sepanjang 2019 mereka belum memproduksi Tata Nano.
Setelah hanya menjual satu unit mobil pada Februari tahun ini, perusahaan itu diprediksi akan menemui kesulitan untuk menjual Nano pada sisa bulan pada tahun ini.
Kendati permintaan Nano menurun, namun perusahaan belum menentukan nasib mobil berukuran mungil itu. Mereka menyebut bahwa proses produksi Nano dilakukan berdasarkan "manajemen permintaan, mengacu pada persediaan dan efisiensi yang direncanakan".
Nano yang pertama kali diluncurkan pada Januari 2008 awalnya menyasar kalangan pembeli generasi muda atau keluarga kecil. Namun penjualan mereka terus menurun dalam beberapa tahun belakangan.
Pejabat perusahaan, mengisyaratkan bahwa Nano akan berhenti diproduksi pada April 2020.
Baca juga: Tata Nano diesel turbocharged akan luncur?
Baca juga: Tata Nano hadir di Indonesia 2014
Baca juga: Ambisi Tata Motors di Indonesia
Pewarta: Alviansyah Pasaribu
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2019