"Kita punya pusat unggulan IPTEK, konservasi tuna," kata Deputi LIPI Bidang Ilmu Kebumian Dr. Zainal Arifin usai mengisi sesi diskusi di hari kedua Sustainable Development Goals (SDGs) Annual Conference 2019 Indonesia yang digelar di Jakarta, Rabu.
Baca juga: Peneliti LIPI: spesies baru terancam punah karena tekanan lingkungan
LIPI mengupayakan konservasi tersebut dengan mempelajari lokasi-lokasi daerah anakan ikan, terutama ikan tuna yang ada di Indonesia.
Riset dalam upaya konservasi tersebut, katanya, perlu dilakukan untuk mencari tahu habitat lain ikan tersebut, tempatnya bertelur dan beranak.
Baca juga: Ternyata 60 persen tangkapan tuna hasil jerih payah nelayan kecil
"Karena kalau ikan tuna itu kita tangkap terus, kita tidak tahu di mana tempat bertelurnya, tempat beranaknya, bisa habis itu. Oleh karena itu kita perlu riset untuk mengkaji ini," katanya.
Selain melakukan konservasi ikan tuna, untuk mencapai tujuan pembangunan ekosistem laut yang berkelanjutan LIPI juga melakukan penelitian tentang pemanfaatan mikro algae untuk pangan.
Mereka juga mengupayakan pengembangan jejaring untuk pengurangan keasaman laut.
"Kita observasi, seberapa jauh penurunan pengasaman laut yang harus kita lakukan," katanya.
Baca juga: LIPI dorong riset isu pencemaran untuk ekosistem laut berkelanjutan
Baca juga: LIPI targetkan temuan 50 jenis baru kekayaan hayati sepanjang 2019
Pewarta: Katriana
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2019