PT Pelayaran Nasional Indonesia (PelniI) Jayapura mengratiskan keberangkatan 1.400 pengungsi asal Wamena, Kabupaten Jayawijaya yang sementara ditampung di Tongkonan Kotaraja, Distrik Abepura dari Pelabuhan Jayapura menuju Makassar, Provinsi Sulawesi Selatan menggunakan K.M. Sinabung, Rabu sore.Banyak yang naik tetapi yang teridentifikasi di bawah hanya 665 jiwa, sementara sebagian besar tidak karena naiknya berebutan jadi tidak sempat teridentifikasi
"Kalau data pengungsi Wamena yang eksodus dari Tongkonan Kotaraja dengan KM Sinabung tadi sore ini menuju Makassar, menurut informasi dari pihak PelniI dan Syahbandar Jayapura sebanyak 665 jiwa," kata Sekretaris Umum Ikatan Keluarga Toraja (IKT) Provinsi Papua Yulius Palulungan di Jayapura, Rabu.
Namun, lanjut dia, 665 jiwa itu yang sempat teridentifikasi tetapi diprediksi kurang lebih 1.400 pengungsi Wamena yang naik KM Sinabung sore tadi, karena ribuan pengungsi yang sementara menetap di Tongkonan Kotaraja yang berangkat..
"Banyak yang naik tetapi yang teridentifikasi di bawah hanya 665 jiwa, sementara sebagian besar tidak karena naiknya berebutan jadi tidak sempat teridentifikasi," ujarnya.
Dia mengatakan jumlah 1.400 jiwa itu bukan hanya orang dewasa tetapi di dalamnya sudah pasti ada anak-anak dan bayi balita.
Ia menyebut tidak mungkin anak-anak dan bayi balita teridentifikasi. Kemudian, lainnya lagi naik lebih dahulu sehingga tidak sempat terindifikasi.
"Sisa pengungsi yang masih sementara ditampung di Tongkonan Kotaraja, Distrik Abepura sekitar 500 jiwa," kata Yulius yang juga koordinator pengungsi Wamena di Tongkonan.
Baca juga: 650 pengungsi Wamena pulang gunakan KM Sinabung tujuan Makassar
Yulius menjelaskan seribuan lebih pengungsi Wamena yang berangkat itu diangkut dengan truk Brimob dari Tongkonan ke Pelabuhan Jayapura lalu naik KM Sinabung.
Selain ke Makassar, tambah dia, Rabu pagi sekitar 60 lebih pengungsi Wamena di Tongkonan berangkat kembali ke Wamena dengan menggunakan pesawat Hercules.
Sebelumnya, Ketua Ikatan Keluarga Toraja (IKT) Provinsi Papua Elias Palonganan menyebutkan hingga Selasa (9/10) sebanyak 2.600 lebih pengungsi asal Wamena masih sementara ditampung di Tongkonan.
Demonstrasi anarkis yang berujung kerusuhan di Wamena, Kabupaten Jayawijaya, Senin (23/9) itu, menelan nyawa puluhan warga, ratusan bangunan milik pemerintah maupun swasta rusak dan dibakar oleh massa.
Baca juga: Wiranto: Situasi Papua aman terkendali walau harus tetap waspada
Baca juga: Menkopolhukam minta paguyuban ajak pengungsi kembali ke Wamena
Pewarta: Musa Abubar
Editor: M. Hari Atmoko
Copyright © ANTARA 2019