Kami coba pelajari dulu. Terus kan pemerintah kasih waktu sampai 2021, kita juga menghitung biaya juga cukup besar
PT Angkasa Pura II masih mengkaji potensi Bandara Singkawang, Kalimantan Barat yang ditawarkan pemerintah sebagai salah satu proyek Kerja Sama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU).
“Kami coba pelajari dulu. Terus kan pemerintah kasih waktu sampai 2021, kita juga menghitung biaya juga cukup besar,” kata Direktur AP II Muhammad Awaluddin di Tangerang, Rabu.
Ia mengatakan saat ini pihaknya juga mengoperasikan Bandara Supadio, Pontianak di provinsi yang sama, karena itu masih dipelajari sebagai salah satu pilihan investasi.
“Kami juga punya operasi Bandara Supadio, kalau memang ada apakah sifatnya nanti kita ‘partnership’ atau apa jadi masih sangat cair lah, sangat terbuka jadi pemerintah sudah mulai lebih terbuka sekarang,” ujarnya.
Awaluddin menyambut baik banyaknya proyek infrastruktur transportasi, terutama pembangunan dan pengembangan bandara saat ini yang dikerjasamakan.
Baca juga: Menhub sebut 20 investor bidik Bandara Singkawang
Baca juga: Pemerintah buka penawaran investasi Bandara Singkawang skema KPBU
AP II juga selangkah lagi akan mengoperasikan Bandara Belitung, Lampung dan Bengkulu setelah sebelumnya Bandara Tjilik Riwut dan Banyuwangi.
“Menurut saya pemerintah sudah menjalankan tugas fungsinya, karena kan terbatasnya instrumen fiskal pemerintah tidak semuanya bisa meng-cover dengan apbn jadi perlu banyak keterlibatan pihak ang di lokal maupun asing,” ujarnya.
Proyek Bandara Singkawang menelan investasi total senilai Rp4,3 triliun. Rinciannya kebututahn belanja modal Rp1,7 triliun dan belanja operasional Rp2,6 triliun.
Pembangunannya meliputi, sisi udara, sisi darat dan fasilitas pendukung, sementara itu untuk pengoperasiannya akan dilakukan oleh konsorsium dari KPBU tersebut.
Dari segi potensi pendapatan dari bisnis aeronautikal (penerbangan), yakni Rp15,9 triliun, sementara itu dari bisnis nonaeronautikal Rp2,1 triliun.
Spesifikasi Bandara Singkawang dari sisi udara, yaitu landasan pacu 2.250 x45 meter, dua taxiway 199.5 x 18 meter persegi , apron 18.700 meter persegi.
Dari sisi darat, luas terminal 12.500 meter persegi, hanggar 5.922 meter persegi, terminal kargo 1.036 meter persegi, area komersial 3.325 meter persegi.
Baca juga: Singkawang minta bantuan dana pembebasan lahan untuk bandara baru
Baca juga: Pemkot Singkawang butuh Rp2 triliun untuk bangun bandara
Pewarta: Juwita Trisna Rahayu
Editor: Ahmad Buchori
Copyright © ANTARA 2019