Mambes TNI AD, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), dan Pemkab Mahakam Ulu (Mahulu), Provinsi Kalimantan Timur, melakukan sinergitas dalam proses belajar mengajar bagi siswa di perbatasan negara, mengingat jumlah guru di perbatasan masih minim.
"Kami ucapkan terima kasih kepada Mabes TNI AD, khususnya Satgas Pamtas RI-Malaysia dari Batalion Infanteri Yonif Raider 303/Setia Sampai Mati yang selama ini bertugas di Mahulu," kata Bupati Mahulu Bonifasius Belawan Geh saat pertemuan dengan rombongan Mabes TNI AD dan Kemendikbud di Ujoh Bilang, Rabu malam.
Bupati menegaskan bahwa TNI AD bukan hanya menjaga keamanan kawasan perbatasan, melainkan juga turut aktif berperan dalam pembangunan di berbagai bidang demi memajukan Mahulu.
Baca juga: Pasukan TNI penjaga perbatasan di Papua mengajar di sekolah perbatasan
Bahkan, malam ini dilanjutkan dengan komitmen para pihak melalui pertemuan dengan tema Belajar Mengajar di Perbatasan Sinergitas TNI AD dan Kemendikbud. Pertemuan ini, lanjut dia, makin menguatkan semangat prajurit di perbatasan dalam menularkan kemampuannya kepada siswa SD, SMP, dan SMA.
Sementara itu, dari Mabes TNI AD, Perwira Tinggi Khusus Kepala Staf TNI Brigadir Jenderal TNI Anang Dwitono terharu begitu menginjakkan kakinya di Dermaga Ujoh Bilang. Dia bersama rombongan sampai ke daerah itu dengan speedboat yang ditempuh sekitar 4,5 jam dari Kabupaten Kutai Barat.
Meski kedatangannya malam hari, dia bersama rombongan disambut dengan tari dayak. Sebelum melanjutkan langkah, ada upacara penyambutan tamu berupa pemberian dan pengikatan gelang manik yang menandakan mereka diterima dengan baik dan dianggap sebagai saudara.
Baca juga: Prajurit Pamtas RI-Malaysia jadi Guru Ngaji
Baca juga: Kodam XII/Tanjungpura siapkan 100 prajurit sebagai guru di perbatasan
Sesuai dengan perintah Kepala Staf Angkatan Darat, kehadirannya di Mahulu untuk mendampingi tim dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan guna melihat langsung TNI AD di perbatasan yang selama ini membantu mengajar di sekolah-sekolah yang masih kekurangan tenaga pendidik.
"Kerja sama dengan Kemendikbud ini memiliki legal formal karena sebelumnya ada penandatanganan antara Mabes TNI AD dan Kemendikbud. Selanjutnya, dari Kemendikbud melakukan pelatihan guru bagi para prajurit yang akan dikirim ke perbatasan," kata Anang Dwitono.
Pewarta: M.Ghofar
Editor: D.Dj. Kliwantoro
Copyright © ANTARA 2019