Dari 11 bakal calon ketua umum Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI), Komisaris Jenderal Polisi Mochamad Iriawan bisa dikatakan memiliki ‘start’ terbaik.
Pria yang akrab disapa Iwan Bule itu sudah menyatakan diri maju ke persaingan menjadi orang nomor satu PSSI sejak Juli 2019 atau tiga bulan sebelum pendaftaran resmi dibuka oleh Komite Pemilihan PSSI pada September.
Dia bergerak cepat. Sang Kapolda Metro Jaya periode 2016-2017 sudah mengumpulkan pemegang suara (voter) PSSI di kota-kota seperti Bandung, Semarang, Surabaya dan Jakarta sampai Agustus 2019.
Iriawan pun mengklaim dirinya sudah mendapatkan dukungan dari sekitar 50 voter.
Baca juga: Iwan Bule klaim didukung 50 voters jadi ketua umum PSSI
Tidak lupa, Iwan Bule juga sempat menggelar diskusi bersama pewarta olahraga yang sekaligus menjadi ajang pemaparan visi misinya.
Gerak laki-laki berusia 57 tahun tersebut semakin gencar dengan menggandeng Mayor Jenderal TNI Cucu Sumantri sebagai calon wakil ketua umum PSSI.
Eks Kapolda Nusa Tenggara Barat dan Jawa Barat itu berjanji mewakafkan dirinya untuk sepak bola jika terpilih menjadi ketua umum PSSI.
“Saya siap mewakafkan diri untuk sepak bola. Nantinya saya akan bersinergi dengan pemerintah dan seluruh pemangku kepentingan untuk memajukan sepak bola,” kata Iriawan.
Halaman berikut: Program untuk PSSI
Ada beberapa program yang sudah disusunnya untuk PSSI dengan tujuan utama menembus Piala Dunia tahun 2026.
Menurut Mochamad Iriawan, pesepak bola yang baik bisa dimunculkan dari pembinaan pemain muda dengan skema yang tepat dan berjenjang. Dia berencana mewujudkan cita-cita ini pada tahun 2020.
“Pada tahun 2020, saya akan memulai modernisasi program pembinaan. Lalu, tahun 2021, Indonesia menggapai juara Asia Tenggara, tahun 2022 juara Asia dan lolos ke Piala Dunia 2026,” tutur Iriawan.
Baca juga: Perwira bintang dua TNI siap bantu Iwan Bule benahi PSSI
Selain itu, Iwan Bule juga berjanji membenahi kompetisi dan membangun infrastrutktur khususnya untuk dijadikan lapangan latihan PSSI.
Dia mengumbar akan menyiapkan 30 hektare lahan di kawasan Jabodetabek untuk dijadikan satu kawasan yang di dalamnya ada kantor PSSI, stadion dengan kapasitas 20.000 penonton, empat lapangan latihan dan dilengkapi fasilitas sains olahraga.
Seluruh visi misinya tersebut, lagi-lagi tentu tidak lepas dari dukungan pemerintah.
“Tanpa pemerintah, sepak bola Indonesia tidak akan maju. Apalagi Presiden Joko Widodo sudah mengeluarkan Instruksi Presiden Nomor 3 tahun 2019 tentang Percepatan Persepakbolaan Nasional. Kita patut bangga memiliki Presiden yang memiliki perhatian kepada sepak bola,” ujar Iriawan.
Baca juga: Akhir pendaftaran, posisi ketua hingga anggota Exco PSSI ramai peminat
Pada bakal calon ketua umum PSSI 2019-2023, Mochamad Iriawan bersaing dengan 10 nama lain yaitu CEO Nine Sport Inc Arif Putra Wicaksono, Ketua DPD RI 2019-2024 La Nyalla Mattalitti, Chairman klub Liga Australia Brisbane Roar Rahim Soekasah, Ketua Masyarakat Sepak Bola Indonesia Sarman El Hakim, pewarta senior Yesayas Oktavianus, manajer klub Liga 3 Persigo Semeru FC Aven Hinelo, anggota DPR RI 2014-2019 sekaligus politisi Partai Gerindra Fary Djemi Francis, Brigjen TNI (Purn) Bernhard Limbong, pengusaha Vijaya Fitriyasa dan manajer tim sepak bola PraPON DKI Jakarta Benny Erwin.
Kongres pemilihan 15 personel komite eksekutif PSSI yaitu ketua umum, dua wakil ketua umum dan 12 anggota Exco digelar pada 2 November 2019.
Baca juga: Rahim Soekasah: PSSI harus bergandengan erat dengan pemerintah
Baca juga: Arif Wicaksono optimistis pimpin PSSI meski baru didukung satu voter
Pewarta: Michael Siahaan
Editor: Irwan Suhirwandi
Copyright © ANTARA 2019