Kontrak harga emas paling aktif untuk pengiriman Desember naik 8,9 dolar AS atau 0,59 persen, menjadi ditutup pada 1.512,8 dolar AS per ounce.
Investor beralih ke pembelian aset-aset safe haven seperti logam mulia ketika mereka mengawasi pembicaraan perdagangan Amerika Serikat dan China, perkembangan seputar Brexit dan data ekonomi terbaru.
Dolar AS sedikit lebih rendah terhadap sekeranjang mata uang utama lainnya karena investor mengamati risalah rapat kebijakan September yang dirilis oleh Federal Reserve AS pada Rabu (9/10/2019).
Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC), unit kebijakan penetapan suku bunga Fed, memutuskan untuk memangkas suku bunga acuannya seperempat poin pada pertemuan 17-18 September, menurunkan suku bunga dana federal atau overnight funds rate ke kisaran target 1,75 persen hingga 2,00 persen
Indeks dolar AS, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama saingannya, turun tipis 0,02 persen menjadi 99,11 pada pukul 16.45 GMT sesaat sebelum penyelesaian transaksi emas.
Harga emas biasanya bergerak berlawanan arah dengan dolar AS, yang berarti jika dolar AS melemah maka emas berjangka akan naik, karena emas yang dihargai dalam dolar AS menjadi lebih murah bagi investor yang menggunakan mata uang lainnya.
Sedangkan untuk logam mulia lainnya, harga perak untuk pengiriman Desember naik 11 sen atau 0,62 persen menjadi ditutup pada 17,81 dolar AS per ounce. Platinum untuk pengiriman Januari naik 6,6 dolar AS atau 0,74 persen, menjadi 896,7 dolar AS per ounce. Demikian laporan yang dikutip dari Xinhua.
Baca juga: IHSG ditutup melemah, terseret koreksi bursa saham Asia
Baca juga: Bursa saham Inggris menguat, Indeks FTSE-100 ditutup naik 23,35 poin
Baca juga: Bursa saham Prancis menguat, Indeks CAC-40 ditutup naik 42,52 poin
Pewarta: Apep Suhendar
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2019