Kepala Bidang Perdagangan Luar Negeri, Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) Darwin Muksin mengatakan, daerah tersebut mengekspor puluhan ton biji pala ke Italia sejak akhir 2014.
"Ekspor komoditas tersebut ke Italia memenuhi permintaan dari pembeli negara tersebut rutin terjadi setiap minggu," kata Darwin, di Manado, Kamis.
Dia mengatakan, biji pala yang diekspor ke Italia sebanyak 15 ton dan mampu menghasilkan devisa bagi negara sebesar 109.500 dolar AS.
Pasar Italia masih sangat terbuka untuk pengiriman biji pala asal Sulut, karena masyarakat disana sangat meminati pala asal Kabupaten Kepulauan Siau, Tagulandang dan Biaro (Sitaro) ini.
"Kualitas biji pala Sitaro memiliki ciri khas tertentu yang membedakan dari pala daerah lain," katanya.
Dia mengatakan pala asal Sulut dinyatakan salah satu yang terbaik di dunia, sehingga pasar Eropa sangat meminatinya, karena selain Italia yang menjadi tujuan ekspor pala yakni Belanda, Jerman dan Inggris.
"Kami harap petani dan pengekspor dapat memanfaatkan peluang ini, dengan meningkatkan produksi dan kualitas produk," jelasnya.
Karena untuk masuk pasar Eropa ada persyaratan tertentu yang harus dipenuhi, namun selama ini produk pala Sulut sudah mampu memenuhinya sehinggi kegiatan ekspor berjalan dengan baik.
Pemerintah, katanya, akan terus memfasilitasi para pengekspor Sulut dalam pengurusan surat keterangan asal (SKA) dan surat lainnya, guna kelancaran ekspor.
Juga, katanya, fasilitasi pelatihan dan pembinaan akan selalu dilakukan pemerintah agar para pengekspor Sulut semakin berkualitas.
Pewarta: Nancy Lynda Tigauw
Editor: Subagyo
Copyright © ANTARA 2019