Pemerintah kota Sabang meluncurkan sekaligus menyalurkan dana Gerakan untuk Anak Sehat (Geunaseh) Sabang, dalam upaya terpadu untuk mengatasi masalah malnutrisi dan stunting di wilayah kota paling barat Indonesia tersebut.
Wali Kota Sabang, Nazaruddin mengatakan program dana Geunaseh tersebut merupakan program pemerintah kota bekerja sama dengan UNICEF perwakilan Aceh dan Flower Aceh sebagai mitra pelaksana.
"Penanganan malnutrisi dan stunting di kota Sabang harus ditangani secara terintegrasi agar tidak menyebabkan berbagai masalah lanjutan terkait gizi, yang berdampak pada ancaman kehilangan generasi sehat di kota Sabang," katanya dalam sambutannya di Gedung Kantor Walikota Sabang, Kamis.
Baca juga: Aceh Tengah libatkan seluruh pihak terkait cegah kekerdilan
Program tersebut merupakan respon cepat pemerintah terhadap tingginya kasus malnutrisi dan stunting di Pulau Weh itu. Data dari aplikasi elektronik pencatatan dan pelaporan gizi berbasis masyarakat (E-PPGBM), pada 2018 angka stunting balita di Sabang mencapai 540 dari total 2.037 balita, atau sebesar 26,5 persen.
Maka jumlah ini melampaui batasan yang ditetapkan badan kesehatan dunia atau WHO sebesar 20 persen.
Nazaruddin menjelaskan, maka peluncuran program bantuan tunai tersebut merupakan layanan pemerintah Sabang untuk penanganan malnutrisi, dengan tujuan peningkatan cakupan nutrisi serta akses layanan kesehatan bagi anak berumur nol hingga enam tahun dan ibu menyusui.
"Bantuan dari program ini diharapkan bisa menjadi penopang pendapatan keluarga penerima untuk digunakan memenuhi kebutuhan dasar anak," katanya.
Ia menyebutkan, setiap anak penerima bantuan itu merupakan warga Sabang, dibuktikan dengan akte kelahiran serta nama anak itu tercantum dalam kartu keluarga. Dan dalam bantuan ini pemerintah memberikan uang bernilai Rp150.000 per anak. Sebanyak 4.091 orang anal untuk penerima tahap pertama terhitung dari Januari-Juli 2019.
"Program ini harus tepat guna, atau tepat sasaran. Jangan dilihat dari nominalnya Rp150.000 per anak tapi lihat hasilnya lima sampai 10 tahun ke depan, anak-anak kita akan tumbuh dengan baik," kata dia.
Perwakilan UNICEF Indonesia, Debora Comini menyebutkan terobosan Pemko Sabang tersebut merupakan program yang pertama sekali dilakukan di Indonesia, salah satu contoh cara pengentasan malnutrisi dan kemiskinan anak di Aceh. Maka dengan harapan program itu dapat ditiru kabupaten/kota lain di Indonesia.
“Hari ini pemerintah kota Sabang mengambil langkah lebih maju untuk menjadi kota sejahtera, dengan meluncurkan rencana perlindungan sosial Geunaseh Sabang, yang didanai secara lokal, untuk semua anak sejak lahir hingga usia enam tahun," katanya.
Baca juga: Pemerintah Aceh - UNICEF kerja sama perangi stunting
Pewarta: Khalis Surry
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2019