Forum Koordinasi Penanggulangan Terorisme (FKPT) Sumatera Barat bekerja sama dengan Badan Nasional Penggulangan Terorisme (BNPT) merangkul perempuan untuk mencegah meluasnya paham radikali di Sumatera Barat.
Deputi Bidang Pencegahan, Perlindungan dan Deradikalisme Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), Mayjen TNI Hendri Paruhuman Lubis di Padang, Kamis mengatakan perempuan memiliki peranan penting dalam upaya mencegah meluasnya paham radikalisme yang mengarah ke arah terorisme.
Ia mengatakan di dalam rumah tangga peranan perempuan sangat kuat untuk menentukan perilaku anggota keluarganya.
“Di tangan ibu-ibu kunci meluas atau tidaknya paham radikalisme," kata dia dalam sosialisasi peranan perempuan dalam mencegah terorisme di Hotel Kryad Bumiminang Kota Padang, Kamis (10/10).
Ia mengatakan terorisme yang dipicu radikalisme merupakan kejahatan luar biasa yang merusak keamanan umat manusia di seluruh dunia.
Kejahatan terhadap kemanusiaan tidak hanya menghilangkan nyawa manusia, tapi juga merusak bangunan, harta benda dan yang juga tak kalah penting adalah merusak keberagaman dan kerukunan antar umat beragama.
“Radikalisme dan terorisme merupakan hal yang potensial merusak kedaulatan satu bangsa dan harus dicegah dan diberantas,” kata mantan pasukan elit TNI, Kopassus itu.
Ia mengatakan salah satu upaya pencegahan dilakukan dengan dan dari berbagai jalan salah satunya adalah dari peranan kaum perempuan
"Tapi perempuan juga merupakan kelompok yang rawan terpapar paham radikalisme terorisme,” katanya
Sementara itu, Wakil Gubernur Sumbar Nasrul Abit mengakui bahwa saat ini bangsa ini masih terus diganggu oleh aksi-aksi terorisme.
“Berbagai cara telah dilakukan pemerintahan baik melalui aparat keamanan dengan pendekatan penindakan maupun pencegahan," katanya
Ia mengapreasiasi BNPT dan FKPT yang memberi penguatan kepada kaum perempuan agar bisa menjadi agen perdamaian dalam rangka mencegah berkembangnya paham radikalisme di Sumatera Barat.
“Di Sumatera Barat, perempuan adalah elemen yang penting dalam struktur sosial masyarakat Minangkabau," katanya.***2***
Pewarta: Mario Sofia Nasution
Editor: M Arief Iskandar
Copyright © ANTARA 2019