Pergelaran balap MotoGP 2021 di sirkuit Mandalika di Lombok, Nusa Tenggara Barat diproyeksikan atau ditargetkan dikunjungi 100 ribu wisatawan.
Menteri Pariwisata, Arief Yahya, saat meninjau lokasi sirkuit MotoGP Mandalika, Kamis mengatakan Indonesia merupakan salah satu pengguna motor terbesar di dunia.
Karena itu, ke depan ada sekitar 100.000 wisatawan yang diproyeksikan menonton MotoGP. Sehingga hal ini tentu akan berdampak pesat terhadap perkembangan pariwisata di Indonesia.
"Indonesia merupakan pengguna motor terbesar di dunia, penggemar MotoGP di domestik sangat besar, dan di dunia juga sangat besar. Sehingga diharapkan MotoGP menjadi daya tarik utama KEK Mandalika," ujarnya.
Arief optimistis kegiatan MotoGP ini akan sangat menguntungkan untuk Indonesia, termasuk NTB sebagai lokasi balap MotoGP. Bahkan, setelah melihat lokasi Arief Yahya mengaku puas karena saat ini progres pembangunan sirkuit sudah mencapai sekitar 10 persen.
Baca juga: ITDC pastikan MotoGP Mandalika digelar mulai 2021
Baca juga: Menpar akan tinjau progres Sirkuit MotoGP Mandalika
"Kita siap untuk melaksanakan event MotoGP pada 2021. Apalagi ini kita punya pertama kali, dan kalau ada berita yang mengatakan tidak menguntungkan, maka saya harus melakukan klarifikasi. Karena tidak ada referensi yang mengatakan MotoGP di seluruh dunia itu tidak menguntungkan," tegasnya.
Menteri mengakui berbagai kendala yang ada saat ini seperti pembebasan lahan, tidak akan menggangu kegiatan nantinya. Mengingat masalah lahan memang menjadi permasalahan yang sering terjadi dalam pengembangan pariwisata. Hanya saja pihaknya optimistis dengan sinergitas berbagai komponen, akan menjadikan berbagai permasalahan cepat rampung.
"Kalau secara umum masalah atau kendala pengembangan wisata adalah pembebasan lahan, maka itu akan diselesaikan pihak ITDC, dengan dibantu pemerintah. Namun yang jelas, kegiatan MotoGP akan berjalan, mengingat Mandalika adalah daerah yang memiliki pantai terindah di Indonesia, sehingga menjadi salah satu pilihan wisata bahari," katanya.
Sementara itu, Direktur Utama ITDC, Abdulbar M. Mansoer mengatakan, saat ini progres pembangunan keseluruhan sirkuit MotoGP baru 10 persen dengan progres Ground Work mencapai 30 persen. Di mana dalam sirkuit juga akan dibangun sekitar tiga terowongan. Hal itu dilakukan agar nantinya wisatawan bisa masuk di area tengah sirkuit. Mengingat konsep sirkuit ini bukan tertutup, dan menjadi satu-satunya di dunia yang telah mendapatkan izin ketika tidak digunakan balapan, maka bisa digunakan untuk kegiatan wisata yang lain.
Baca juga: Tiket MotoGP Mandalika mulai dijual November 2019
Baca juga: NTB promosikan MotoGP Mandalika di Paris
"Jadi ada akses untuk menuju kawasan di tengah sirkuit, karena di lokasi juga akan kita buatkan destinasi wisata, seperti tempat camping dan pariwisata lainnya. Jadi ada akses untuk menuju ke tengah, supaya tidak mengganggu balapan," jelas Abdulbar Mansoer.
Ia menyampaikan, pada Desember nanti, akan mulai pengaspalan untuk lintasan, dan akhir tahun 2020 sudah selesai, serta akan segera di uji coba.
Selanjutnya pada November 2019 nanti sambungnya, akan di launching untuk penjualan tiket awal MotoGP, yang rencananya untuk awal, tiket akan dijual sebanyak 20.000 tiket.
Hanya saja pihaknya belum berani membeberkan berapa harga tiket tersebut.
"Akhir november akan ada penjualan tiket awal/ pre sale. Kita mulai penjualan awal antara 10.000 sampai 20.000. Kita lihat animo masyarakat nanti," katanya.
Baca juga: Gubernur NTB pastikan pembangunan sirkuit MotoGP Mandalika tetap jalan
Presiden minta Sirkuit Mandalika MotoGP rampung pada 2020
Pewarta: Nur Imansyah
Editor: Muhammad Yusuf
Copyright © ANTARA 2019