Universitas Wina (University of Vienna), salah satu universitas tertua dan terbesar di Austria, membuka mata kuliah Bahasa Indonesia untuk tahun ajaran Semester Musim Dingin (Winter Semester), mulai Oktober – Januari 2020, yang memasuki semester ke-4 pengajarannya.
Program perdana pengajaran Bahasa Indonesia pertama kali dilaksanakan pada periode Semester Musim Panas (Summer Semester) pada Maret tahun lalu, demikian keterangan KBRI/PTRI Wina yang diterima Antara London, Jumat.
Sebagai bagian dari penunjang kesuksesan program ini, seorang tenaga pengajar didatangkan khusus dari Indonesia melalui kerja sama dengan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI.
Dalam pidato pembukaan Semester Musim Dingin tersebut, Dubes RI Dr. Darmansjah Djumala mengatakan beberapa manfaat penguasaan Bahasa Indonesia di kalangan akademisi Austria diperlukan untuk menunjang kerja sama riset dan pendidikan tinggi antar universitas kedua negara, khususnya people to people contact.
Lebih lanjut, Darmansjah Djumala mengatakan, dengan percaturan politik saat ini dan perkembangan ekonomi yang berputar di kawasan Asia Tenggara, khususnya Indonesia, pembekalan Bahasa Indonesia diharapkan dapat menjadi modal bagi para mahasiswa yang pada gilirannya dapat turut memainkan peranan dalam rangka meningkatkan hubungan Indonesia dan Austria di bidang perdagangan dan investasi.
“Penguasaan Bahasa Indonesia oleh para sarjana Austria dapat menjadi bekal untuk memasuki dunia kerja pada instansi atau perusahaan yang diperkirakan akan banyak beroperasi di kawasan Asia Tenggara, khususnya di Indonesia,” ujar Djumala.
Tingginya minat untuk penguasaan Bahasa Indonesia, pada akhir tahun 2018 program Bahasa Indonesia untuk Penutur Asing (BIPA) di Universitas Wina secara resmi menjadi bagian dari kurikulum Departemen Antropologi Sosial dan Kebudayaan, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Wina.
Mahasiswa Universitas Wina tingkat sarjana dan pascasarjana dari berbagai fakultas dapat mengambil mata kuliah Bahasa Indonesia dan memperoleh tiga kredit poin dalam sistem satuan kredit semester (SKS) atau biasa disebut di Eropa sebagai European Credit Transfer and Accumulation System Credits.
Program BIPA terbuka bagi mahasiswa dan staf di Universitas Wina pada Semester Musim Dingin 2019 kali ini dibagi menjadi tiga tingkat, yaitu untuk A1, A2 dan B1/tingkat lanjut.
Pengajaran Bahasa Indonesia difokuskan pada penguasaan dan pengembangan tata bahasa serta keterampilan dalam membaca dan menulis.
Acara Pembukaan dimeriahkan dengan pemotongan tumpeng oleh Duta Besar dan dilanjutkan dengan ramah tamah bersama para mahasiswa dan staf pada Departemen Antropologi Sosial dan Kebudayaan, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Wina.
Pada kesempatan itu , Prof. Peter Schewitzer, Kepala Departemen Antropologi Sosial dan Kebudayaan, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Wina, menyambut baik pembukaan mata kuliah Bahasa Indonesia yang diajarkan oleh para dosen program BIPA pada semester musim dingin 2019.
Program BIPA di Universitas Wina ini, nantinya akan sangat bermanfaat bagi para mahasiswa yang tertarik dengan kajian dan studi regionalisme, khususnya di kawasan Asia Tenggara. Selain itu, program BIPA ini merupakan alat penunjang bagi para mahasiswa, khususnya untuk memahami lebih banyak konteks pada berbagai macam subjek yang saat ini tengah mereka pelajari.
Program BIPA di Austria pertama kali digagas KBRI/PTRI Wina dan Universitas Wina pada 2017. “Sebagai langkah lebih lanjut pengajaran Bahasa Indonesia, KBRI/PTRI sedang merancang dengan Universitas Wina untuk pengembangan Indonesian Corner di Perpustakaan Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Wina yang akan segera direalisasikan dalam waktu dekat.
Baca juga: PM Belanda nyatakan bahasa Indonesia memiliki makna khusus
Baca juga: 20 mahasiswa Bahasa Indonesia di China raih beasiswa Dharmasiswa
Baca juga: Jelang HUT RI, KBRI Dar es Salaam buka Kursus Bahasa Indonesia
Pewarta: Zeynita Gibbons
Editor: Atman Ahdiat
Copyright © ANTARA 2019