Aksi militer tersebut dilancarkan terhadap anggota PKK/YPG dan Da'esh (ISIS) di sisi timur Sungai Eufrat di Suriah Utara, untuk mengamankan perbatasan dan menjadi kepulangan aman pengungsi Suriah.
Baca juga: NSC: Turki akan perangi kelompok teror dengan tekad bulat
Suku Kurdi Suriah, yang juga harus meninggalkan rumah mereka, akibat kekerasan yang dilakukan oleh organisasi teror tersebut, berusaha pulang ke rumah mereka, segera setelah zona aman dibentuk setelah diselesaikannya operasi militer, yang berhasil.
Abdulaziz Temmo, pemimpin Perhimpunan Kurdi Independen Suriah, mengatakan kepada Kantor Berita Turki, Anadolu --yang dipantau Antara di Jakarta, Jumat, YPG/PKK menghukum setiap orang di wilayah tersebut, tanpa membedakan antara orang Kurdi, Arab, Kristen dan Turkmenistan.
Baca juga: Presiden Turki: Tindakan segera dilancarkan terhadap pelaku teror
"Operasi Perdamaian Musim Semi akan membersihkan wilayah ini dari pelaku teror dan melicinkan jalan bagi pembentukan zona aman. Rakyat Suriah yang tinggal di berbagai tempat di Turki akan pulang ke wilayah tersebut," katanya.
Sementara itu, operasi militer Turki berlanjut di wilayah tersebut. Turki telah mengatakan kelompok teror PKK dan perluasannya YPG/PYD merupakan ancaman terbesar buat masa depan Suriah, dan membahayakan persatuan dan keutuhan wilayah negeri itu.
Dalam aksi teror lebih dari 30-tahun terhadap Turki, PKK --yang dimasukkan ke dalam daftar organisasi teroris oleh Turki, US dan Uni Eropa-- telah bertanggung-jawab atas kematian sebanyak 40.000 orang, termasuk perempuan, anak kecil dan bahkan bayi. Kelompok YPG/PYD adalah cabang PKK di Suriah.
Baca juga: Turki, Iran lancarkan operasi gabungan lawan gerilyawan PKK
Sumber: Anadolu Agency
Pewarta: Chaidar Abdullah
Editor: Mohamad Anthoni
Copyright © ANTARA 2019