Di film bergenre thriller yang diangkat dari novel karya Susanna Jones itu dia berbahasa Inggris dan Jepang di banyak adegan.
Vikander memerankan tokoh Lucy Fly, seorang ekspatriat yang tinggal di Jepang yang memulai kisah asmara dengan seorang fotografer bernama Teiji, diperankan oleh Naoki Kobayashi.
Namun, hidup Lucy jadi jungkir balik dengan kedatangan sesama pendatang, Lily Bridges, yang diperankan oleh Riley Keough, yang berteman dengan pasangan itu.
Lily hilang, dia diduga mati, dan Lucy menjadi tersangka utama.
Sementara Lucy yang tampak keras di luar pada awalnya, akhirnya luluh lantak, psikologisnya rapuh.
"Kuharap aku bisa menunjukkan pada kalian bahwa aku bisa bahasa Jepang dan aku mempelajarinya dalam tiga bulan," kata aktris peraih Oscar lewat "The Danish Girl" itu pada Reuters saat premier film.
"Maksudku, aku melakukan banyak hal untuk bisa berbahasa Jepang dan menjadi fasih, aku tahu kamu tidak bisa hanya meniru kata-kata dan suara, kamu harus benar-benar tahu apa yang kamu katakan."
"Jadi aku melakukan semuanya mulai dari membaca adegan dengan keras dalam bahasa Inggris dan kemudian kami semacam menerjemahkannya untuk benar-benar mendapatkan jenis sensitivitas dan emosi dan subteks yang saya miliki dalam aktingku, semoga. Banyak sekali yang harus dilakukan."
Sutradara Wash Westmoreland, yang dikenal karena drama "Colette" dan "Still Alice," mengatakan bahwa dia akrab dengan latar film mengingat dia tinggal di Jepang pada tahun 1989.
"Ketika saya mulai membaca novel brilian Susanna Jones, saya jatuh cinta padanya, hanya psikologi yang begitu menarik dan ceritanya begitu tak terduga dan saya merasa, 'Aha, saya bisa menggunakan ini untuk membuat neo-noir,'" kata Westmoreland kepada Reuters .
"Earthquake Bird," yang akan memiliki pertunjukan teater terbatas, akan dirilis secara global pada layanan streaming Netflix pada 15 November.
Baca juga: Alicia Vikander aktris pendukung terbaik Oscar
Baca juga: Netflix uji coba fitur "Collections" untuk permudah pencarian film
Baca juga: Facebook dekati Netflix dan Disney, ada apa?
Pewarta: Ida Nurcahyani
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2019