Keluarga mantan istri kedua Syahrial Alamsyah alias Abu Rara (51), yakni Yuni, mengaku terkejut saat mendapat informasi peristiwa penikam terhadap Menko Polhukam Wiranto.Loh iya? Saya enggak tau, malah saya gak pernah tau. Aku baru dengar ini kalau si Yuni istri keduanya
Tidak hanya itu, mereka lebih terkejut saat mengetahui kabar bahwa Abu Rara telah menikah sebanyak empat kali.
"Loh iya? Saya enggak tau, malah saya gak pernah tau. Aku baru dengar ini kalau si Yuni istri keduanya," kata AS, yakni adik kandung dari ibunda Yuni saat dijumpai ANTARA di kediamannya di Jalan Sidorukun Medan, Sabtu.
AS mengaku mengenal Abu Rara dengan sosok yang sopan dan penuh dengan keterampilan.
Baca juga: Polri: Abu Rara tidak spesifik hendak serang Wiranto
Baca juga: Polri: Abu Rara tidak spesifik hendak serang Wiranto
"Waktu si Yuni sama dia masih pacar-pacaran lah. Memang sih anaknya pendiam, enggak banyak ngomong, tapi sopan dia," ujarnya.
Ditanya mengenai keberadaan Yuni, AS mengaku bahwa Yuni telah menikah lagi dan ikut suaminya di Kota Bagan Batu, Riau.
"Setelah cerai itu dia tinggal sama orang tuanya, inilah dirumah sebelah ini," katanya sambil menunjuk rumah orang tua Yuni tepat disebelah rumah AS.
Diketahui, sebelum merantau ke Pulau Jawa, Syahrial sempat menikah tiga kali di Medan. Ia menikah dengan istri pertamanya Netta pada tahun 1995 dan bertahan 3 tahun.
Kemudian Ia berkenalan dengan Yuni hingga akhirnya menikah "tembak" (siri) di daerah Hamparan Perak, Deli Serdang pada awal tahun 2000-an.
Baca juga: Pelaku penyerangan Wiranto sempat pamit ke Kalimantan jadi ABK
Baca juga: Pelaku penyerangan Wiranto sempat pamit ke Kalimantan jadi ABK
Dengan Yuni, dikaruniai dua anak perempuan. Namun, pernikahan mereka harus berakhir karena tidak mendapat restu dari keluarga Yuni.
Selanjutnya, Abu rara menikah dengan istri ketiga. Namun, tidak diketahui pasti identitas istri ketiganya tersebut. Informasi dihimpun, istri ketiga Abu Rara memakai cadar.
Kemudian istri keempat Abu Rara yakni Fitria Andriana, yang tak lain juga pelaku penyerangan terhadap Wiranto.
Pewarta: Nur Aprilliana Br. Sitorus
Editor: Chandra Hamdani Noor
Copyright © ANTARA 2019